Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung akan melakukan tes swab ulang pada puluhan pasien virus Corona atau Covid-19.
Sebab muncul keraguan terhadap akurasi hasil tes yang sebelumnya dilakukan, hingga memicu ledakan jumlah pasien.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung telah mendatangkan sekitar 500 reagen untuk uji sampel swab pasien.
Reagen ini akan menggantikan reagen sebelumnya yang diduga mengalami kerusakan.
"Kami ganti reagennya saat swab ke-2 para pasien ini. Harapannya hasilnya lebih akurat," terang Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Kamis (18/6/2020).
Sebelumnya, Pemkab Tulungagung mendapat bantuan sekitar 4000 reagen.
• Terjaring Razia Jam Malam, Puluhan Warga Tulungagung Dihukum Kerja Sosial, Menyapu & Cabuti Rumput
• Setelah 12 Truk, Polisi Sita 2 Alat Berat dari Lokasi Tambang yang Ditutup Pemkab Tulungagung
Maryoto Birowo mengaku tidak berani memastikan apakah reagen itu rusak atau tidak.
Namun karena muncul keraguan terhadap akurasinya, Maryoto Birowo memilih menggunakan reagen baru.
"Kami cari yang lebih akurat, sehingga hasilnya bisa lebih terpercaya," tegas Maryoto Birowo.
Reagen baru ini diprioritaskan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19, namun yang kondisinya sehat.
• Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19 di Tulungagung, Perilaku Masyarakat akan Dievaluasi
• Sempat Berhenti Akibat Covid-19, Pelayanan Perekaman KTP-el Dispendukcapil Kota Blitar Kembali Buka
Jika uji sampel swab ulang hasilnya negatif, mereka bisa langsung pulang.
Selain menyiapkan reagen baru, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung juga memperbaiki instruman dan alat tes.
"Salah satu evaluasi lonjakan pasien ini kita lihat instrumennya dulu, alatnya kita pastikan dalam keadaan baik. Dari situ bisa kita lihat hasil sebenarnya," ujar Maryoto Birowo.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung sempat menyatakan, terjadi kerusakan reagen.