Virus Corona di Tulungagung

Pemilik Warkop di Tulungagung 'Gigit Jari' Tak Dapat Kompensasi, Kecewa Disuruh Patuh Tapi Diabaikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan merazia warung kopi di Tulungagung saat awal pandemi Covid-19.

"Karena dilihat bapaknya dianggap kaya, karyawan yang kehilangan pekerjaan gak dapat kompensasi. Padahal dia hidup terpisah dari orang tua, dan secara ekonomi terdampak langsung," tutur Yono.

Curhat Pilu Pemandu Lagu di Surabaya saat Wabah Virus Corona, Demi Anak Perasaan Takut Nina Sirna

Lebih jauh Yono mengaku, seluruh anggotanya sangat patuh pada aturan.

Saat diperintahkan tutup total, semua berhenti beroperasi.

Namun yang mengecewakan, semya tidak dianggap sebagai warga terdampak.

"Semua disuruh patuh, tapi kemudian dianaktirikan. Kalau buka katanya tidak patuh dan dirazia," katanya.

Viral Video CCTV Perampok Tak Tega Lihat Korban Menangis, Kembalikan Barang Jarahan dan Beri Pelukan

Ada ratusan warung kopi dan warung kopi karaoke di Tulungagung.

Selama masa pandemi virus Corona, aturan operasional terus berubah.

Awalnya Forkopimda memerintahkan tutup total.

Kemudian direvisi bisa buka dengan menerapkan protokol kesehatan, mematikan jaringan wifi dan tutup pukul 22.00 WIB.

Tapi diubah lagi dan diperintahkan tutup total lagi.

Belum ada pencabutan larangan buka, namun ada kelonggaran lewat penjelasan lisan.

Penulis: David Yohanes

Editor: Arie Noer Rachmawati

Berita Terkini