Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud hingga dua kali di depan dokter saat audiensi dengan IDI Surabaya .
Dokter tersebut diketahui, bernama dr Sudarsono.
Sebelum melakukan aksi tak terduga itu, Risma memang sempat terlibat dialog langsung dengan dokter tersebut.
• Kumpulan Momen Risma Sujud di Hadapan Publik, Minta Maaf di Depan Takmir hingga Pegangi Kaki Dokter
Kebetulan, dr Sudarsono menyampaikan perihal overloadnya rumah sakit hingga warga yang masih didapati tak patuh protokol kesehatan.
"Saya sebetulnya juga merasa ya apa gitu ya, tapi saya ngomong apa adanya," kata dr Sudarsono saat ditemui seusai pertemuan tersebut.
Menurut dr Sudarsono, saat dialog itu dia menyampaikan apa yang terjadi di lapangan.
• Viral Siswi Tertangkap Ayahnya Ngamar di Hotel Masih Pakai Seragam, Psikolog Beber & Kuak Pemicunya
• Malam Pertama Berubah jadi Tragedi Maut, Ciuman Suami Bikin Istri Tewas, Penyebab Dikuak Dokter
Namun, dia tak menyangka hal itu tampaknya memicu Risma hingga dua kali sujud hingga menangis dalam rapat audiensi yang digelar oleh Pemkot bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya itu.
Salah satu yang disorot juga perihal koordinasi.
"Ya mungkin beliau salah paham dikira usahanya belum, padahal usahanya sudah maksimal," kata Sudarsono.
• Pemicu Risma Hingga Dua Kali Sujud Dihadapan Dokter Surabaya, Ini Isi Dialognya
Kata Sudarsono, overloadnya rumah sakit itu salah satunya lantaran proporsi pasien yang masuk dan keluar tak seimbang. Lebih banyak yang masuk ketimbang yang keluar.
Sebelumnya diberitakan, Risma tiba-tiba sujud sambil menangis di hadapan dokter di Surabaya, Senin (29/6/2020).
Bahkan Risma hingga dua kali bersujud di depan salah seorang dokter hingga tersedu-sedu.
• Wali Kota Risma Menangis Sujud 2 Kali Saat Audiensi Covid-19 dengan IDI: Jangan Disalahkan Terus
Hal itu terjadi saat Risma mengadakan audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota.
Salah satu dokter yang hadir, menyampaikan terkait dengan penuhnya rumah sakit.
Praktis, hal itu sempat membuat rapat terhenti sejenak.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Arie Noer Rachmawati