Pun produksi Shoeka Shoes masih stabil yakni 30 hingga 45 pasang setiap hari.
“Karena kami sistemnya pre order jadi sesuai permintaan saja. Tetapi produksi tetap kok, antara 30 sampai 45 tiap hari,” ucap David.
Bahan Baku Terkendala
David sempat merasakan terkendala bahan baku akibat pandemi virus Corona.
Satu di antara bahan yang dia impor dari China, tersendat karena negara Tirai Bambu memberlakukan kebijakan karantina wilayah alias lockdown.
“Kalau langka kan pasti harga bahan jadi mahal ya. Tapi kami nggak kemudian naikin harga sepatunya. Selama masih ada margin untung, oke saja,” aku dia.
• Kisah Pedih Gadis Gagal Tunangan, Pernikahan Sirna saat Nyawa Calon Suami Diambil: Cuaca Pun Redup
Selain itu, penjualan sepatu ke sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura juga mandeg karena kedua negara lockdown.
Akibatnya, pesanan sepatu tertahan di jasa pengiriman dan membuat sikulasi bisnis David menjadi terganggu.
David berharap pemerintah bis segera mengambil tindakan agar pandemi Covid-19 segera mereda.
Sebab jika situasi tak normal terus berlangsung, ia khawatir banyak UMKM terus mengalami kesulitan bahkan bangkrut.
“Semoga pemerintah cepat mengambil kebijakan supaya kami tahu harus ngapain,” tutupnya.
Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Arie Noer Rachmawati