TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Syarat masuk Kota Surabaya harus menunjukkan hasil rapid test non reaktif memberatkan calon mahasiswa yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Kota Surabaya.
Masalahnya, tarif rapid test mandiri tidak murah. Di beberapa rumah sakit maupun laboratorium menawarkan biaya antara Rp 375.000 hingga Rp 600.000 per sampel.
Karena biaya yang mahal itulah, Pemkot Kediri mengadakan rapid test gratis bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK yang dilakukan di RSUD Gambiran sejak 5-25 Juli 2020.
• Rapid Test Rp 200 Ribu di RS Adi Husada Undaan Wetan, Khusus Pelajar dan Pengajar, Ini Syaratnya
dr Fauzan Adima, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri menjelaskan, Wali Kota Kediri menggratiskan biaya rapid test khusus untuk siswa Kota Kediri yang akan mengikuti UTBK.
"Kebijakan ini hanya berlaku untuk siswa yang namanya sudah terdaftar di Basis Data Terpadu (BDT) Kota Kediri,” jelas dr Fauzan Adima, Senin (6/7/2020).
Sedangkan bagi calon mahasiswa yang belum terdaftar BDT mendapatkan fasilitas diskon, hanya membayar Rp 200.000.
• Pria Bawa Preman Sekampung ke Resepsi Mantan, Video Dulu Viral: Diobrak-abrik, Mempelai Mengenaskan
• Curhat Engku Emran Kuak Kerinduan, Mantan Bella Ingat Masa Lalu, Pesan ke Aleesya: Moga Tetap Datang
Loket pendaftaran dari Senin sampai Kamis pukul 07.00 WIB- 12.00 WIB dan Jumat pukul 07.00 WIB-11.00 WIB.
Sedangkan untuk di luar jam kerja, bisa melalui IGD.
Sementara Firlanti (18), salah satu calon mahasiswa mengaku sangat terbantu dengan adanya rapid test gratis bagi warga Kota Kediri.
• PPDB Online Mojokerto 2020, 3 SMP dan 19 SD Negeri Belum Capai Kuota Siswa, Berikut Daftarnya
Firlanti warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren mengaku nyaris batal ikut tes perguruan tinggi karena harus membayar biaya rapid test yang mahal.
“Saya tahu rapid test gratis dari IG Pemkot. Saya merasa terbantu, tes-nya digratiskan pemkot karena orangtua terdata sebagai BDT,” ungkapnya.
Hasil rapid test akan digunakan untuk mengikuti UTBK di Kota Surabaya, Rabu (8/7/2020).
• 4 Bulan Pandemi, 6 Dokter di Surabaya Meninggal, IDI Sebut Tak Murni Covid-19: Penyakit Penyerta
Masa berlaku hasil rapid test Covid-19 ini selama 14 hari.
Sedangkan Evivana Anisa (18), mengaku telat mengurus BDT akhirnya ikut rapid test dengan diskon khusus.
"Tetap bersyukur karena dapat harga diskon lumayan. Harus dapat surat rapid test non reaktif karena jadi syarat ikut tes masuk perguruan tinggi di Surabaya,” ujarnya.
Syarat untuk mengikuti rapid test bagi calon mahasiswa ini adalah surat kelulusan, kartu ikut ujian, kartu KIS atau Jamkesda dan KTP Kota Kediri.
Penulis: Didik Mashudi
Editor: Arie Noer Rachmawati