Virus Corona di Tulungagung

BPNT di Tulungagung Disalurkan dalam Bentuk Paket Sembako, KPM Tak Bisa Beli Sesuai Kebutuhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paket Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima warga Tulungagung, Jumat (17/4/2020).

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tulungagung disalurkan dalam bentuk paket sembako.

Banyak di antaranya paket ini langsung dibagikan lewat kantor desa, atau diantar langsung ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Seorang KPM asal Kecamatan Sumbergempol dengan panggilan Emon mengungkapkan, BPNT sarat pelanggaran.

Curhat Pengusaha Jatim Soal Industri Wajibkan Rapid Test, Minta Ditinjau Ulang: Jangan Dibebankan

Menurutnya, dalam pedoman umum (Pedum) BPNT, bantuan tidak boleh dipaketkan.

“Kenyataannya, sekarang semua dipaketkan. Bahkan yang mencairkan di ewarong (elektronik warung gotong royong) pun juga sudah dipaketkan,” ujar Emon.

Karena sudah dipaketkan, maka KPM tidak bebas membeli sesuai kebutuhannya.

Kehidupan Suami Nikahi Transgender, Kuak Rahasia Istri Baru: Tubuhnya Tulen, Istri Sah Diceraikan

VIRAL Pelakor Digerebek Sedang Berhubungan dengan Suami Orang, Justru Tantang dan Marahi Istri Sah

Padahal dalam Pedum ditegaskan, KPM bebas membeli jenis dan jumlah bahan pangan yang akan dibeli.

Emon mencontohkan, bisa saja KPM butuh lebih banyak beras dan tidak butuh telur.

“Ada yang di rumahnya punya kolam kecil berisi ikan, atau punya bebek yang bertelur setiap hari. Kan gak butuh protein,” katanya.

Pernah Viral Transgender Bisa Hamil & Melahirkan, 13 Tahun Berlalu Begini Kabarnya, Anak Sudah Besar

Emon menilai, pemaketan bantuan ini menjadi sumber penyelewengan BPNT.

Sebab paket sembako yang dibagikan selalu kurang dari Rp 200.000.

Berbeda jika KPM dibebaskan memenuhi kebutuhannya di ewarong.

Tak Ingin Terpuruk saat Pandemi Corona, Delon Jualan Makanan Beku: Istri Enggak Bisa Meratapi Nasib

“Kalau KPM belanja sendiri di ewarong, dia bisa cetak struk belanja dan memastikan nilainya Rp 200.000. Harga barangnya juga harga hari itu, bukan harga beberapa hari sebelumnya,” ungkap Emon.

BPNT reguler di Tulungagung diwujudkan dalam bentuk 12,5 kg beras premium, 1 kg beras fortivit dan telur senilai Rp 30.000.

Harga telur ini yang sering berbeda dengan harga pasaran, dengan alasan komoditi ini dibeli beberapa hari sebelumnya.

Balap Liar di Sidoarjo Berujung Tragedi, Ribut Lawan Curi Start, Pembalap Semburat Tahu Ada 1 Tewas

Halaman
12

Berita Terkini