Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi tak memungkiri bahwa lamanya proses lelang menjadi kendala penyerapan APBD di Jatim.
"Silpa memang cukup besar, kenapa? Banyak faktor. Mulai dari belanja daerah bisa efisien. Juga, biaya rutin bisa di efisienkan," kata Kusnadi ketika dikonfirmasi terpisah.
Soal permasalahan lelang, Kusnadi mendorong Pemrov bisa berinovasi dalam pengadaan tender dengan tetap melalui regulasi yang ada.
• UPDATE CORONA di Dunia Senin 13 Juli 2020, Kasus Global Capai 13 Juta, India 879 Ribu Pasien Positif
• Gara-gara Anak Kecil Main Korek Api, Rumah Kosong di Malang Ludes Terbakar, 4 Mobil PMK Padamkan Api
"Ke depan, seharusnya ada perubahan," kata Kusnadi dikonfirmasi terpisah.
"Selama ini, pengumuman lelang di Maret/April sehingga nggak cukup untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan lelang. Apalagi ada yang sampai September," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Pihaknya menilai pengumuman lelang dapat dilakukan bersamaan dengan usulan anggaran.
"Kami ingin, setiap perencanaan yang dipertanggungjawabkan, dapat dilakukan bersamaan dengan lelang," katanya.
• Curhat Pilu Ibu Editor Metro TV Yodi Prabowo yang Dibunuh, Si Anak Sempat Ngeluh Capek: Penyebabnya?
"Sehingga, sembari mengajukan dalam APBD, lelang juga dilakukan. Sehingga, ketika APBD terbit, pemenang sudah ada. Ketika sudah ada anggaran, proyek bisa jalan," kata Kusnadi.
Bukan hanya di 2019, Silpa APBD Jatim di dua tahun terakhir memang cukup besar.
Pada 2018, Silpa APBD Jatim mencapai Rp 4,5 triliun rupiah atau senilai 14,7 persen dari anggaran yang tersedia.