Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KoinWorks menyebut UKM yang bisnisnya bergerak secara daring (online) lebih adaptif dan dapat bertahan di kondisi pandemi, khususnya saat fase new normal.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Chief Operation Officer KoinWorks, Bernard Arifin.
• Agar Mahasiswa Baru Merasakan Suasana Kampus, IKIP Budi Utomo Malang Sambut Maba Langsung
• Baru Saja Tutup Wisata Pantai di Malang Selatan, Bupati Sanusi Malah Launching Candi Ganter, Kenapa?
"Kami melihat pasca pelonggaran PSBB telah terjadi peningkatan permintaan pinjaman sekitar hampir 30% menyusul bisnis yang sudah mulai kembali beroperasi," kata Bernard kepada Awak media diacara Zoom Video Conference dengan mengangkat Tema The #NewWay: SME Financing to Speed Up National Economy Recovery Summary, Rabu (15/7/2020).
Dengan melihat hal itu, lanjut Bernard maka dapat diartikan bahwa pelaku UKM sudah mulai perlahan-lahan bangkit dan mempersiapkan bisnis di era new normal.
• 7 Bus Karyawan Diberhentikan Satgas Covid-19 Gresik, Abaikan Physical Distancing: Ada yang Berdiri
• Jelang Idul Adha, Pemkab Jember Bekali Jagal Hewan Kurban dengan APD
Dimana salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan mencari tambahan dana untuk pembiayaan bisnis lewat platform fintech pembiayaan produktif seperti KoinWorks.
• Update Corona di Jatim, Angka Kesembuhan Covid-19 Catatkan Rekor Tertinggi dalam Seminggu, 521 orang
• Sosok Gloria Vincentia Riyadi, Bangga Pernah Jadi Raki Jawa Timur 2020
"Bahkan, data yang kami dapatkan di portofolio KoinWorks dimana terdapat sektor UKM Digital yang mengalami lonjakan transaksi dari biasanya, contohnya seperti UKM di sektor F&B yang mengalami kenaikan transaksi di masa pandemi terutama untuk penjualan produk makanan kemasan," tambahnya.
Apalagi, masih kata Bernard, UKM yang terkoneksi secara digital menghasilkan digital footprint yang saat ini KoinWorks manfaatkan dan kombinasikan dengan sistem penilaian kredit perbankan tradisional, untuk mengefisiensikan proses dan menghasilkan kualitas pinjaman yang lebih terukur.
"Berkaca dari kesemua hal itulah, maka kami menilai bahwasanya UKM yang bisnisnya bergerak secara daring (online) akan mampu untuk lebih adaptif dan dapat bertahan di kondisi pandemi maupun new normal," pungkasnya.