TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - PT KAI Daop 8 Surabaya langsung menutup perlintasan liar di Desa Samir, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (3/8/2020).
Pasalnya, di sana telah terjadi kecelakaan, pengendara motor tewas tertabrak kereta api.
Saat ini, petugas membongkar perlintasan liar tersebut. Jembatan dari bambu dibongkar.
• Atta Halilintar Tanya Aurel Soal Kepastian Ingin Bertemu Krisdayanti: Aku Boleh Ketemu sama Mimi KD?
• Seluruh Pemain Asing Arema FC Berpeluang Absen di Latihan Perdana Tim, Ada yang Masih Berlibur?
Tembok pembatas perlintasan kereta api dengan jalan raya yang dibuka dengan lebar kurang dari satu meter itu diperbaiki.
Petugas sedang mengelas besi untuk menjadi penutupnya. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Perlintasan liar langsung kita tutup hari ini," ucap Manager Humas Daop 8 Surabaya, Suprapto, Senin (3/8/2020).
• Sinopsis Drakor Its Okay to Not be Okay Episode 14: Gambar Kupu-kupu di Mural Sang Tae Mengejutkan
• Ratusan Pekerja Tempat Hiburan Malam Geruduk Balai Kota Surabaya: Perwali 33 Tahun 2020 Merugikan
Diketahui, seorang pengendara sepeda motor nekat melintasi perlintasan kereta api liar tanpa palang pintu tertabrak kereta api.
Pengendara sepeda motor bernama Muchibbin (45) warga Desa Samirplapan RT 02/RW 01, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik itu meninggal di lokasi kejadian.
Muchibbin diketahui akan pulang ke rumahnya di Desa Samirplapan, dia melintasi perlintasan double track kereta api liar tanpa palang pintu di KM 201+3/4, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.
Korban mengendarai sepeda motor Yamaha RX King warna hitam W 2613 KK. Sambil membawa tempat ikan di samping kiri jok sepeda motornya.
Kapolsek Duduksampeyan, Iptu Sugeng mengatakan kejadian ini murni kecelakaan. Korban tertabrak kereta api yang melintas. Apalagi di sepanjang lokasi kejadian itu berdiri tembok pembatas antara rel kereta api dan jalan raya.
Sehingga tidak ada saksi mata yang melihat tabrakan tersebut lokasi kejadian. Setelah kereta melintas barulah terlihat sepeda motor dan jasad korban yang terbaring di tepi tembok pembatas.
"Yang jelas itu laka kereta api, bukan bunuh diri," tutupnya.
Penulis: Willy Abraham
Editor: Heftys Suud