2 Negara di Eropa Klaim Virus Corona Berasal dari Hewan Ini, Bukan dari Kelelawar, Hewan Apa?

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Covid1-9

Sebanyak 2 negara di Eropa klaim Covid-19 tidak berasal dari kelelawar. Melainkan dari hewan lainnya. Hewan apa?

TRIBUNJATIM.COM - Hewan disebut-sebut sebagai awal penyebaran virus Corona (Covid-19).

Ingat bahwa bahwa virus Corona pertama kali menginfeksi orang di China pada akhir tahun lalu dan virus ini diduga berasal dari kelelawar.

Kemudian virus ini menyebar dari orang ke orang dan menjadi pandemi di seluruh dunia.

Tak hanya kelelawar, beberapa hewan, termasuk kucing, harimau dan anjing juga diduga bisa menyebarkan virus Corona ke manusia.

Namun belum ada kasus yang mengonfirmasinya.

Nah, kini bertambah jenis hewan yang diduga menyebarkan virus Corona ke manusia.

4 Perbedaan Peringatan HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Tahun Lalu, Hening Cipta

Dilansir dari nypost.com pada Selasa (4/8/2020), ada wabah virus corona terjadi di peternakan cerpelai di Spanyol dan Belanda.

Untuk informasi, cerpelai merupakan mamalia yang membentuk Genus Mustela dari Familia Mustelidae. 

Hewan ini berukuran kecil dan termasuk predator aktif.

Dia bertubuh panjang dan ramping tapi memiliki kaki-kaki yang pendek.

Penemuan ini lantas membuat para ilmuwan ingin menggali bagaimana hewan itu bisa terinfeksi dan menyebarkannya ke manusia.

Ada dugaan bahwa beberapa pekerja di peternakan tersebut terinfeksi virus Corona dari cerpelai.

Awalnya, ditemukan wabah di peternakan cerpelai di Spanyol dekat La Puebla de Valverde, sebuah desa berpenduduk 500 orang.

Di mana tujuh dari 14 karyawan, termasuk pemiliknya, dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Mei 2020, kata Joaquín Olona, ​​kepala daerah pertanian dan lingkungan.

Setelah peternakan ditutup, namun 2 karyawan lainnya masih terinfeksi.

Karena kejadian ini, lebih dari 92.000 cerpelai diperintahkan untuk dibunuh di peternakan di wilayah Aragon, Spanyol timur laut, dengan 9 dari 10 hewan diperkirakan telah tertular virus itu.

Tak hanya di Spanyol, di Belanda juga mengalami hal serupa. Tepatnya pada bulan April 2020 lalu. 

Akibatnya lebih dari 1,1 juta cerpelai dari 26 peternakan di Belanda telah terbunuh.

Lalu pemerintah mengumumkan bahwa bulu di peternakan ke 27 juga terinfeksi dan akan dibunuh.

Belanda memiliki sekitar 160 peternakan cerpelai.

Dan negara ini adalah penghasil cerpelai terbesar keempat di dunia setelah Denmark, China, dan Polandia,.

Sementara Spanyol memiliki 38 operasi pembibitan cerpelai  aktif, dan sebagian besar di Galicia barat laut.

Lalu China juga memproduksi sekitar sepertiga dari pasar bulu cerpelai.

Tapi Amerika Serikat belum melaporkan adanya wabah virus corona di cerpelai atau pada hewan di peternakan lain.

Profesor Wim van der Poel, seorang dokter hewan yang mempelajari virus di Wageningen University and Research, menetapkan bahwa jenis virus pada hewan itu mirip dengan virus yang beredar di antara manusia.

Dan itulah yang tampaknya terjadi dengan setidaknya dua pekerja yang terinfeksi setelah peternakan ditutup.

Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mempelajari transmisi virus antara hewan dan manusia.

Beberapa universitas dan lembaga penelitian juga memeriksa masalah ini.

Artikel ini telah tayang di Intisari berjudul https://intisari.grid.id/read/032274462/bukan-dari-kelelawar-2-negara-eropa-ini-laporkan-virus-corona-mungkin-menyebar-dari-hewan-langka-ini-langsung-buat-mereka-dibantai-tanpa-ampun?page=all

Berita Terkini