Poin Penting:
- Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih hilang dan tak masuk ke dalam data manifes, ikuti rapat dengar pendapat di DPRD Banyuwangi.
- Perwakilan pihak terkait yang hadir disebut menyanggupi untuk mengakui para korban hilang dan tak teracantum dalam manifes.
- Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Banyuwangi, Hari Kurniawan menjelaskan, pihaknya memastikan santunan kepada para korban hilang dan tak masuk dalam daftar manifes bisa diberikan.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih hilang dan tak masuk ke dalam data manifes menuntut pengakuan dari pihak terkait. Setelah lebih dari 1,5 bulan, nasib mereka belum jelas.
Beberapa perwakilan keluarga tersebut mengikuti rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait seperti ASDP Indonesia Ferry, KSOP Tanjung Wangi, Jasa Raharja, dan pemilik Kapal Tunu di DPRD Banyuwangi, Selasa (19/8/2025).
Mereka yang hadir merupakan perwakilan dari 16 korban yang masih hilang. Mereka terdiri dari 15 penumpang travel yang tak masuk dalam manifes, dan seorang sopir yang juga masih hilang.
Mariadi (56), salah satu keluarga korban, mengatakan, hingga kini belum ada pengakuan resmi dari pihak terkait tentang korban-korban yang masih hilang dan tak masuk dalam manifes.
Warga Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, itu mewakili lima anggota keluarga besarnya yang menjadi korban.
Mereka adalah penumpang salah satu travel.
Mariadi menjelaskan, dari lima anggota keluarga besar, hanya satu yang berhasil ditemukan dalam pencarian.
Ahli waris dari korban ditemukan itu telah menerima asuransi dari Jasa Raharja dan anak perusahaannya senilai total Rp 125 juta.
Selain itu, korban meninggal juga menerima santuan dari perusahaan kapal senilai Rp 20 juta.
Santunan juga termasuk untuk empat keluarga besar Mariadi yang lain.
Baca juga: Operasi SAR Ditutup, Jumlah Pasti Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Tak Jelas
"Kalau (asuransi) dari Jasa Raharja belum," kata Mariadi.
Perwakilan dari paguyuban travel di Banyuwangi-Bali, Alit Tasrifudin, mengatakan, jumlah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang merupakan penumpang dan sopir sebanyak 41 orang.
Dari jumlah tersebut, 16 korban masih belum ditemukan hingga kini.