FAKTA Pelecehan Kedok Riset 'Dosen Swinger', Pengakuan 'Objek Tak Terhitung' & Sasar Kriteria Khusus

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan layar curhatan korban Dosen Swinger

Ia mengungkapkan fakta Bambang pernah bermasturbasi di depan seorang wanita.

"Kami konfrontir kelakuannya, termasuk apakah benar mendatangi psikolog puskesmas di Sleman dan onani di depan psikolog itu dan menyasar beberapa psikolog lain. Dia membenarkan," kata ID.

Berdasarkan hal itu, ia menduga pelaku melakukan penyimpangan seksual eksibisionis.

"Buat kami, dia kelainan seksual. Ada jenis eksibisionis, kelainan lelaki yang mempertontonkan kelaminnya pada perempuan dan menikmati kalau korbannya ketakutan," jelasnya.

Namun perilaku eksibisionis itu dilakukan dengan menceritakan fantasi seksualnya sehingga membuat korban tidak nyaman.

"Nah ini beda, dia menikmati bercerita swinger, detil sex baik tulisan atau telpon. Kalaupun dimarahin, diblok ya nggak ngefek buat dia. Atau malah dia menikmati?" tulis ID.

4. Klarifikasi Pelaku dan Permintaan Maaf

BA, pria yang mengaku seorang dosen mengaku melakukan pelecehan seksual lewat video yang diunggah di media sosial miliknya.

BA melakukan pelecehan dengan berbagai kedok, seperti melakukan penelitian tentang swinger.

BA membuat video pengakuannya di media sosial Facebook miliknya @Bams Utara.

Dalam video tersebut, BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa korban.

"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendengarkan video saya ini.

Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun. Saya ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong.

Bahwa sesungguhnya saya sebenarnya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat.

Halaman
1234

Berita Terkini