Virus Corona di Kota Batu

4 Warga Kota Batu Dirikan Tandur Pangan, Gerakan Wirausaha Sosial Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Benni Indo
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dodik Eko Wahyudi (kiri), Achmad Rifai (tengah) dan  Rakhmad Hardianto (kanan) saat berada di kendaraan perintis (Rantis) Tandur Pangan yang terletak di Jalan KH Agus Salim, No 12, Kota Batu.

Achmad Rifai yang akrab disapa Berlin menjelaskan, harga minuman di Tandur Pangan mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

Selain bermarkas di Jalan KH Agus Salim 12, Tandur Pangan juga hadir di Drive Thru SidoMulyo, Omah Jamu Ngaglik, dan Kebun Wisata Jambu Kristal Bumiaji.

“Ini adalah sebuah gerakan untuk membangun ketahanan pangan, jadi harus diawali dengan kolaborasi,” ujarnya.

Secara khasiat, dijelaskan Berlin,  minuman seperti cemplungan, tisane dan rempah sangat bermanfaat untuk kebaikkan tubuh.

Apalagi di saat pandemi seperti saat ini, minuman yang bisa memunculkan kekebalan tubuh banyak dibutuhkan orang.

“Misal, Tisane, bahwa teh itu adalah kesegaran. Bahan teh yang kami pilih, khasiatnya melegakan tenggorokkan, menghilangkan oksidan dalam tubuh dan juga menjadi relaksasi. Akhirnya saraf menjadi ringan,” ujarnya.

Berlin meyakini, jika gerakan seperti Tandur Pangan banyak muncul di Kota batu, maka produksi pertanian di Kota Batu tidak akan terbuang sia-sia.

Seperti beberapa waktu lalu, ketika para petani bunga mawar membuang hasil panennya karena sepi pembeli akibat pandemi. Di Tandung Pangan, bunga bisa dimanfaatkan menjadi bahan minuman.

“Jadi misal kalau untuk Tisane, yaitu teh herbal. Komposisinya dari tumbuh-tumbuhan bunga baik akar batang dan daun. Bunganya beragam, bisa bunga sepatu, mawar, telang, krisan, terus ada mint, rosella, dan rosemary.

Sementara Dodik menerangkan, Tandur Pangan tidak sekadar mencari keuntungan saja,  tapi juga menyemai kebermanfaatan kepada yang lain. Pasalnya, setiap ada orang yang beli, 5 persennya disumbangkan untuk gerakan sosial.

“Kalau saat ini orang butuh masker, nanti hasil dari penjualan itu akan kami wujudkan dalam bentuk masker dan kami bagikan kepada yang membutuhkan. Jadi orang tidak sekadar beli, tapi juga berinfak di sini,” katanya.

Tandur Pangan biasanya buka mulai pukul 16.00 hingga pukul 21.00 WIB. Usaha ini baru saja dimulai sejak 15 Agustus 2020 di Kota Batu.

Dengan optimisme yang tinggi, keempat orang pioner ini meyakini akan ada dampak positif dari upaya yang mereka mulai.

Penulis: Benni Indo

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini