FAKTA Mutasi Strain Covid-19 Ada Sejak April, Lihat Daftar Sebaran Kota, Ahli: 10 Kali Lebih Menular

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampang ilustrasi virus Covid-19 terbaru yang bermutasi

"Dapat dilaporkan bahwa dari 22 WGS yang sudah di-submit oleh seluruh institusi di Indonesia, ada dari Surabaya, dari Bandung, dari Yogya, dari LIPI, dan Eijkman, ada 5 institusi. Dari 22 WGS itu ternyata ada 8 yang mengandung mutasi tersebut, mutasi D614G," ujar Amin.

Amin mengatakan distribusi mutasi virus corona D614G sendiri terjadi diperkirakan setidaknya selama bulan Mei 2020 silam.

Satu bulan sebelumnya yakni April 2020, laporan pertama diterima oleh Universitas Airlangga.

"Itu yang dilaporkan pertama oleh Unair itu dari bulan April, itu satu."

"Kemudian yang tujuh adalah belakangan, yang dari Tangerang, dari Yogya, dari Bandung, dan dari Jakarta," jelasnya.

Corona di Indonesia dan fakta soal Indonesia jadi episentrum dunia (Tribunnews)

Perkembangan Terbaru

Hingga saat ini, Amin menegaskan LBM Eijkman masih terus berusaha mengetahui sudah seberapa luas distribusi mutasi virus corona D614G di tanah air.

"Saat ini teman-teman yang sudah men-submit ke WGS sedang berusaha keras untuk mendapatkan whole genome baru untuk bisa mengetahui sebetulnya seberapa luas distribusinya di Indonesia," ujar Amin.

Amin juga mengungkap bahwa di dunia sendiri sudah ada 80 persen isolat virus corona yang mengandung mutasi virus corona D614G.

"Sebagai informasi saja, di dunia sudah ada 70 persen atau 80 persen dari isolat coronavirus di seluruh dunia yang mengandung mutasi D614G tersebut," ujar Amin.

7 Gejala Long Covid Dirasakan Pasien Sembuh dari Corona, Termasuk Sesak Napas hingga Lelah Berlebih

Ahli: Ini 10 Kali Lipat Lebih Menular

Soal mutasi covid 19 ini juga sempat disorot media asing. Salah satunya adalah Reuters.

Reuters berdasarkan sumber dari Institut Biologi Molekuler Eijkman yang berbasis di Jakarta.

"Mutasi virus D614G yang menular tetapi lebih ringan telah ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh institut tersebut," tulis Reuters mengutip Wakil Direktur Herawati Sudoyo.

Strain ini, diidentifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya berada di Eropa dan Amerika.

Halaman
1234

Berita Terkini