Banyak Temukan Obat Kuat Ilegal Dijual di Tulungagung, Dinkes Minta Masyarakat Waspada

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Seksi Perbekalan dan Farmasi Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki, Kamis (3/9/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Tulungagung memperingatkan masyarakat terkait beredarnya jamu ilegal.

Meski dikemas dan diberi label jamu, namun produk yang ditemukan mengandung bahan kimia obat berbahaya.

Jamu yang banyak ditemukan adalah jenis obat kuat laki-laki yang mengandung tadalafil, sildenafil, dan vardenafil.

"Kandungan dalam jamu itu bisa membuat ereksi mulai dari beberapa jam, sampai hitungan hari," ujar Kepala Seksi Perbekalan dan Farmasi Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki, Kamis (3/9/2020).

Masduki mengungkapkan, tren penjualan jamu yang dicampur obat kuat ini pernah terjadi tahun 2014-2016.

Tahun 2017 tren ini hilang karena masyarakat sudah tahu, dan tidak mau membeli jamu yang berbahaya.

Kaum Milenial Ikut Ambil Bagian dalam Lomba Jamu Gendong di Tulungagung

Labuh Laut Larung Sembonyo di Popoh Tulungagung Hanya Dihadiri Warga dan Nelayan Setempat

Namun tren ini kembali muncul di tahun 2020, dengan ditemukannya jenis jamu "sex booster".

"Kandungan bahan kimia obat itu sebenarnya legal, bisa dikonsumsi dengan resep dokter," lanjut Masduki.

Namun karena dicampurkan dalam produk jamu, obat ini bisa diakses dengan bebas.

Jika seseorang dengan gangguan penyempitan pembuluh darah mengonsumsi obat ini, bisa mengakibatkan pingsan hingga meninggal dunia.

Sedangkan pada jangka panjang jamu bercampur obat kuat ini bisa mengakibatkan kerusakan hati hingga gagal ginjal.

11.000 Benur Lobster Ditangkap Setiap Hari di Tulungagung, Jenis Mutiara Jadi Andalan Nelayan

Wagub Jatim Berharap SMKN 3 Boyolangu Tulungagung Bisa Jadi Pelopor Sistem Pembelajaran 4 Tahun

"Jamu-jamu ini sudah masuk dalam public warning, salah satunya Pasama. Produk ilegal ini dilengkapi registrasi BPOM, tapi fiktif," ungkap Masduki.

Temuan berbaru, ada tiga apotek di Kecamatan Ngunut Tulungagung yang menjual produk obat kuat ini.

Di tiga apotek ini ditemukan empat dus, masing-masing dus berisi 12 box.

Halaman
12

Berita Terkini