11.000 Benur Lobster Ditangkap Setiap Hari di Tulungagung, Jenis Mutiara Jadi Andalan Nelayan
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo meninjau Kelompok Usaha Bersama (KUB) penangkapan baby lobster (benur), di Pantai Popoh.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo meninjau Kelompok Usaha Bersama (KUB) penangkapan baby lobster (benur), di Pantai Popoh, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Senin (31/8/2020).
Kunjungan ini untuk melihat potensi ekspor baby lobster yang dilakukan para nelayan.
“Sesuai aturan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekarang diperbolehkan menangkap benur lobster,” ujar Maryoto Birowo.
Legalitas penangkapan benur ini harus dilakukan oleh KUB.
Sedangkan untuk pengendalian, harus ada pengantar mengenai jumlah dan legalitas dari Dinas Perikanan.
Saat ini ada 28 KUB yang ada di Tulungagung, terlibat dalam usaha penangkapan benur lobster.
• Wagub Jatim Berharap SMKN 3 Boyolangu Tulungagung Bisa Jadi Pelopor Sistem Pembelajaran 4 Tahun
• Mengalami Kekeringan, Warga Desa Pakisrejo Tulungagung Mengandalkan Air Kiriman BPBD
“Potensi terbesar justru di sebelah timur, wilayah Tanggunggunung dan Pucanglaban,” sambung Maryoto Birowo.
Setiap hari ada sekitar 11.000 benur lobster yang ditangkap para nelayan.
Untuk jenis lobster mutiara dihargai Rp 20.000 per ekor.
Sedangkan benur lobster pasir dihargai Rp 10.000 per ekor.
“Yang mutiara lebih mahal, dan menjadi andalan para nelayan. Lobster ini bisa mencapai tiga kilogram per ekor,” ujar Maryoto Birowo.
• Pelaku Usaha Agrowisata Belimbing Tulungagung Resah IPLT Dekat Kawasan Wisata akan Diaktifkan Lagi
• Bupati Tulungagung Memaafkan Anggota DPRD yang Mengamuk di Pendopo, Kasus Hukum Bakal Dihentikan
Seluruh hasil tangkapan dari KUB di Tulungagung dikirim ke Surabaya.
Sekurangnya ada 11 perusahaan yang kini masuk ke wilayah Tulungagung.
Mereka yang menerima hasil tangkapan nelayan, sebelum diekspor.
Editor: Dwi Prastika