Viral Seekor Ular di Tarekot Malang dalam Keadaan Sakit dan Mulut Penuh Luka, Begini Kondisinya Kini

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi dan penanganan ular piton di Tarekot Malang pada Rabu (2/9).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Seekor ular yang berada di Taman Rekreasi Kota Malang (Tarekot) mendadak viral di media sosial karena memiliki luka lebar di mulutnya.

Kabar tersebut berhembus setelah akun @Ngalamlop mempostingnya di Instagram hasil dari laporan salah satu warga, Senin (7/9) kemarin.

Dalam postingannya itu, terlihat ular piton tersebut dalam keadaan sakit dengan luka yang ada di mulutnya.

Potret Nella Kharisma yang Dirias Pengantin Viral, Benar Dinikahi Dory Harsa? Manajer Buka Suara

Rizky Billar Mendadak Ragu Nikahi Lesty Kejora, Ungkit Bukti Kegenitan, Soimah: Kembalikan ke Hati

Setelah itu, ular tersebut kini sedang berada di dalam perawatan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Brawijaya Malang (RSHP UB).

Humas Komunitas Reptil Addict Malang, Moch Nur Rozikin menyampaikan, bahwa awal mula kasus tersebut mencuat setelah pihaknya mengetahui postingan dari salah satu warga pada Rabu (2/9).

Kemudian pada keesokan harinya, pihaknya langsung berkunjung ke Tarekot dan melihat langsung kondisi ular tersebut beserta satwa lainnya yang berada di Tarekot.

Setelah meminta izin kepada pengurus Tarekot, pihaknya bersama RSHP UB langsung mengevakuasi ular piton tersebut untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Direkam Diam-diam, Tingkah Rizky Billar dan Lesty Kejora Terekspos, Tetap Mesrakah? Wajah Mendekat

"Kami dipersilahkan untuk membawa satwa di Tarekot. Menurut mereka satwa yang ada di sana merupakan hasil pemberian dari masyarakat juga," ucap pria yang akrab disapa Rozi itu, Selasa (8/9).

Pada saat melakukan evakuasi tersebut, Rozi menyampaikan bahwa kondisi ular piton sudah cukup parah.

Luka yang ada di bagian mulut satwa tersebut sudah membusuk dan menimbulkan bau busuk yang cukup menyengat.

Ular piton tersebut juga dalam keadaan stres dan sempat melawan saat akan dievakuasi.

Dia pun menyayangkan, hal tersebut bisa terjadi. Apalagi lokasi Tarekot masih berada di dalam perkantoran Pemerintahan Kota Malang.

"Kondisinya cukup memprihatinkan. Kandangnya kotor dan lembab. Seharusnya untuk reptil seperti ular harus dipelihara di dalam kaca. Bukan dijeruji besi. Karena ini sangat membahayakan bagi pengunjung yang ingin melihat," ucapnya.

Cerita Dokter Tentang Sosok Perawat di Pamekasan yang Meninggal Terinfeksi Covid-19, Dikenal Rajin

Rozi mengatakan, kondisi ular piton tersebut saat ini sedang menjalani masa perawatan dan kondisinya kini sudah mulai membaik.

Rencananya, ular tersebut akan dikarantina terlebih dahulu sebelum dilepasliarkan ke alam liar.

Halaman
12

Berita Terkini