Laporan Wartawan TribunJatim.com, Akira Tandika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gerakan #Hallmar1000PengusahaBaru menjadi salah satu kontribusi nyata yang dilakukan Hallmar Bussiness School Surabaya untuk memajukan Indonesia dengan mencetak para pengusaha baru.
Meski belum dalam skala besar, namun setidaknya langkah ini bisa membuahkan hasil di kemudian hari.
Hal itu seperti yang disampaikan Managing Director Hallmar Business School Surabaya, Michael Adiwijaya dalam acara soft opening Hallmar Business School Surabaya, Rabu (9/9/2020).
Michael Adiwijaya menerangkan, saat ini Indonesia terhitung memiliki jumlah pengusaha yang sangat minim. Dari total populasi, Indonesia baru memiliki pengusaha kurang dari lima persen.
• Bantuan Kuota Internet Gratis Tersalurkan Pada 1,1 Juta Siswa SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur
Setidaknya, apabila jumlah pengusaha bisa menyentuh angka lima persen, bukan tidak mungkin perekonomian Indonesia meningkat.
"Karena dengan adanya banyak pengusaha, pastinya akan menciptakan lapangan kerja baru, dan lain sebagainya," ujarnya.
Pada soft opening kali ini, Hallmar Business School memperkenalkan dua kurikulum yang dimiliki yakni, bisnis dan industri.
Michael mengatakan, kurikulum bisnis akan mengantarkan siswa memiliki pemikiran seperti seorang pebisnis yaitu, mengerti tentang keuangan, pajak, tentang mengatur karyawan, memasarkan produk, hingga menjadi pemimpin yang baik.
• Smartfren Bagikan 1 Juta Kartu Perdana 1ON+ untuk Siswa & Guru, Bantu Kelancaran Belajar Jarak Jauh
Hal ini, lanjut Michael, akan didapatkan siswa pada sesi awal pembelajaran. Kemudian di sesi kedua akan dilanjut dengan kurikulum industri, yang mana nantinya siswa akan memilih ingin mendalami bisnis seperti apa.
"Secara khusus, kami memiliki pilihan industri yang saat ini tengah digandrungi milenial seperti, footwearpreneur, food and nutrition entrepreneur, dan creative digital entrepreneur," ungkapnya.
Hallmar Business School memungkinkan siswanya menjalani waktu belajar selama satu tahun saja. Meski begitu, bukan berarti siswa tidak akan mendapat ilmu berarti.
"Kami sadar, anak muda zaman sekarang itu maunya cepat dan langsung praktik, maka muncullah ide Hallmar ini," tutur Academic Director Hallmar Business School, Kim Pan Seung.
Nantinya, lanjut Kim, siswa akan diajar langsung oleh pelaku dan praktisi bisnis yang berpengalaman. Juga akan ada sesi business mentoring, untuk membantu siswa mengembangkan ide dan konsep bisnis mereka.
Editor: Dwi Prastika