Pilkada Kabupaten Malang

Seusai 9 Jam Ikut Psikotes di RSSA, Ladub dan SanDi Tunjukan Optimisme Melaju di Pilkada Malang 2020

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Bupati Malang, Lathifah Shohib, Rabu (9/9/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hampir sembilan jam lebih pasangan calon bupati Malang dan calon wakil bupati malang, Lathifah-Didik Budi ( Ladub ), dan Sanusi-Didik Gatot Subroto ( SanDi ) mengikuti psikotes yang digelar di RSUD Saiful Anwar Malang (RSSA), Rabu (9/9/2020).

Psikotes tersebut tidak hanya diikuti oleh kedua pasangan calon dari wilayah Kabupaten Malang saja, namun kegiatan tersebut juga diikuti oleh lima daerah lainnya di wilayah Jawa Timur.

Seusai mengikuti psikotes, calon bupati Malang dari kubu Ladub, Lathifah Shohib optimistis dengan hasil yang dia kerjakan dalam psikotes tersebut.

Keyakinan tersebut tampak, setelah dirinya dengan percaya diri menyelesaikan beberapa rangkaian dalam tes rohani.

"Alhamdulillah tadi berjalan dengan lancar. Tadi ada 570 soal yang harus saya kerjakan. Dan saya menyelesaikannya dalam waktu dua jam," ucapnya kepada awak media.

26 Paslon Kepala Daerah di Jawa Timur Ikuti Tes Psikologi di RSUD Saiful Anwar Malang

Gugatan Dikabulkan, Malang Jejeg Sanjung Bawaslu Kabupaten Malang Telah Bertindak Profesional

Politisi PKB itu mengatakan, pihaknya tidak memiliki kesulitan berarti saat mengikuti psikotes.

Pasalnya, dirinya pernah mengikuti psikotes saat maju dalam Pemilu Legislatif di tahun 2019 kemarin.

"Semua lancar. Termasuk tes wawancara juga, ya saya ceritakan keseharian saya sebelum mencalonkan sebagai calon bupati Malang dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020 ini," ucapnya.

Optimisme yang sama juga diucapkan oleh calon wakil bupati Malang dari kubu SanDi, Didik Gatot Subroto.

Dia menyampaikan, psikotes tersebut merupakan langkah dalam mengukur kesiapan mental bagi masing-masing calon bupati.

Pasca Insiden Lift Proyek Terjatuh, Yayasan Unisma Malang Hentikan Sementara Pembangunan RSI

Kesaksian Koordinator Keamanan RSI Unisma Malang, Mendadak Ada Suara Keras Menggetarkan

Agar nantinya, setelah Pilkada 2020 berlangsung, tidak ada paslon yang memiliki masalah dalam hal psikologinya.

"Karena psikotes ini akhirnya mengukur sebuah kematangan bagi calon pemimpin. Karena pekejaan ini tidak gampang, dan butuh kematangan untuk keseimbangan," ucapnya.

Politisi PDIP itu juga menyampaikan, dirinya sebelumnya sudah pernah mengikuti psikotes saat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Malang.

Haornas 2020, KONI Kota Batu Gelorakan Tetap Berolahraga di Tengah Pandemi Covid-19

Mulut Ular Piton di Tarekot Luka Parah, Satwa Lain Kondisinya Prihatin, Gini Tanggapan Pemkot Malang

Oleh karenanya, melalui psikotes ini dia optimistis nantinya akan berimbas baik kepada kemampuan seseorang saat menjadi seorang pemimpin.

"Karena menjadi pemimpin itu harus dipenuhi dengan seni kepemimpinan. Daya kemampuan seseorang untuk mengatasi gejala-gejala di masyarakat. Kalau itu bisa dilakukan dengan baik, insyaallah semua bisa dilakukan dengan matang," tandasnya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini