Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang tetap berupaya tingkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meski ekonomi tengah digempur pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Terget PAD tahun ini sebesar Rp 509,8 miliar.
Tapi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang hanya mampu membukukan Rp 402 miliar. Atau secara persentase sebanyak 78,99 persen.
Bapenda Kabupaten Malang saat ini mencoba memaksimalkan potensi yang ada.
Ini dilakukan guna mengejar sisa target sampai akhir tahun.
Untuk sektor pendapatan riil seperti pajak penerangan jalan, mineral bukan logam dan batuan, reklame, hiburan parkir, pajak bumi bangunan, hingga bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) bakal dimanfaatkan.
• Bapenda Kabupaten Malang Manfaatkan Teknologi untuk Kelola Sumber Pajak, Jadi Lebih Praktis
• Muncul Penipuan Catut Disporapar Kota Malang, Pelaku Lapor Polisi, Pengusaha Pariwisata Hati-hati!
”PAD dengan target Rp 509 miliar itu merupakan pendapatan yang dibebankan sekaligus yang harus di-collect oleh Bapenda,” terang Plt Kepala Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara ketika dikonfirmasi pada Minggu (13/9/2020).
Made Arya Wedhantara menyatakan, pihaknya tak berkecil hati dengan capaian tersebut.
Sebab raihan Rp 402 miliar itu jauh dari ekspektasi sebelumnya.
• Rencana Pemberian Fasilitas Internet Gratis di Malang Selatan Terkendala Kontur Wilayah
• Percaya Warganya Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Sanusi Ungkap Malang Tak Perlu PSBB Lagi
Penerapan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) beberapa waktu lalu, membuat Bapenda mencoba realistis nilai PAD diperkirakan hanya meraup Rp 360 miliar.
”Itu merupakan target setelah PAK. Sebelumnya, PAD dipatok harus bisa membukukan angka Rp 715 miliar. Terkoreksi hingga Rp 206 miliar,” ujar pria asal Bali ini.
Editor: Dwi Prastika