Virus Corona di Tulungagung

Lagi, Siswa Luring di Tulungagung Positif Covid-19, GTPP Temukan Pelangaran: Kuota Berlebihan

Penulis: David Yohanes
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, Sabtu (19/9/2020).

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menemukan siswa pembelajaran luar jaringan (Luring) di Kecamatan Sendang terinfeksi virus Corona ( Covid-19 ).

Ini adalah temuan ke-2, siswa peserta luring  terkonfirmasi Covid-19.

“Ada satu pasien yang ditemukan pada pembelajaran luring tingkat SD,” terang Wakil Juru Bicara GTPP Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.

Uji Coba Lawan Persebaya, Pelatih PSG Gresik Minta Pemainnya Serap Banyak Ilmu

Blak-blakan Hotman Paris Sebut Artis Terkenal Sewa Vilanya Buat Bercinta Sama Pria Tua Tajir: Aman

Pembelajaran luring dilakukan di wilayah-wilayah yang sulit sinyal. Sebab sekolah-sekolah ini tidak punya pilihan selain melakukan pembelajaran tatap muka.

Pihak sekolah memutuskan membentuk kelompok belajar di antara para siswa.

Guru kemudian melakukan kunjungan ke rumah, untuk proses pembelajaran.

Namun menurut Galih, GTPP menemukan pelanggaran dalam pembelajaran home visiting ini.

Wisata Sumber Cinde Bakal Dibangun 2021, Pemkot Batu Buka Komunikasi dengan PDAM Kota Malang

Atta Halilintar Sudah Berulah di Kamar Ashanty Padahal Belum Jadi Menantu, Ketahuan Ayah Aurel

Dalam kasus pasien siswa luring ini, pembelajaran dialakukan dengan lima siswa dalam satu kelompok.

“Kami tegaskan, hanya boleh tiga siswa dalam satu kelompok luring dengan satu guru pengajar,” uajr Galih.

Lanjut Galih, sebelumnya memang ada kebijakan kelompok luring dilakukan dalam jumlah terbatas dalam satu kelompok.

Hal ini sebagai solusi bagi sekolah-sekolah yang tidak memungkinkan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan.

Namun kemudian ditemukan kasus positif pada kelompok pembelejaan luring tingkar SD di Kecamatan Pagerwojo.

Saat itu ada enam siswa dengan dua guru pengajar dalam satu kelompok.

Beruntung ketika itu lima siswa dan dua guru pengajar dinyatakan negatif Covid-19.

Sejak temuan itu setiap kelompok luring dibatasi hanya tiga siswa dengan seorang pengajar.

Halaman
12

Berita Terkini