Pilkada Surabaya

Tekan Potensi Penularan Covid-19, Pemkot Lakukan Assessment Setiap Tahapan Pilkada Surabaya 2020

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kepala Bakesbangpol Surabaya Irvan Widyanto

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Segala potensi penularan Covid-19 di Surabaya terus ditekan, termasuk untuk seluruh tahapan di Pilkada Surabaya 2020.

Plt Kepala Bakesbangpol Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, guna mengantisipasi hal itu setiap tahapan akan dilakukan assessment terlebih dulu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hal itu juga menjadi tindaklanjut dari hasil rapat bersama seluruh pihak beberapa waktu lalu.

Gisella Anastasia Ingin Rujuk, Roy Marten Wanti-wanti ke Gading Jangan Cari Artis Lagi: Ribet!

Nikita Mirzani Ingin Tambah Anak Lagi dan Sosok Ayahnya Harus Bule: Enggak Masalah Kumpul Kebo

"Melakukan assessment atau penilaian resiko penyebaran Covid-19 di setiap kegiatan dalam tahapan-tahapan Pilkada,” kata Irvan.

Proses itu dilakukan oleh tim independen yang beranggotakan para ahli dan pakar.

Menurut Irvan, prosesnya dalam setiap melaksanakan kegiatan maka diminta menyampaikan surat kepada Satgas Covid-19.

Lalu, surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan assesment. Langkah itu guna menilai penerapan protokol kesehatan.

Assesmen semacam itu sudah dilakukan sejak masa pendaftaran beberapa waktu lalu. Kemudian dilanjutkan pada tahapan selanjutnya.

VIRAL Suami Capek Punya 5 Putri, Perut Istri Hamil 7 Bulan Dipotong, Semua Demi Keinginan Bayi Cowok

Istri Rizki DA Hamil? 1 Bukti Bocor ke Publik, Nadya Malah Curhat Sedih: Hidup Memang Penuh Cobaan

Termasuk, nanti pada saat pengumuman hasil penetapan paslon hingga pengundian nomor urut paslon.

“Pihak KPU mengirimkan surat kepada kami dan selanjutnya akan dilakukan assessment tempat yang dipilih KPU itu. Namun, kami sarankan untuk mengutamakan daring dan tempat terbuka,” terang Irvan.

Lebih lanjut dia mengatakan, guna mencegah potensi penyebaran, maka harus menghindari 3C.

Yakni, closed spaces atau ruang tertutup, crowded place atau tempat yang padat orang atau kerumunan dan close contact setting atau kontak dekat seperti percakapan jarak dekat.

Kemudian memperhatikan VDJ, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Jika hal itu diperhatikan potensi penyebaran dapat terus ditekan.

“Pemilihan tempat untuk pengundian nomor urut paslon juga harus memperhatikan ini,” ujar mantan Kepala Satpol PP Surabaya itu.

Editor: Pipin Tri Anjani

Berita Terkini