Pesan Menyejukkan Ridwan Kamil Bersama Syaikh Ali Jaber, Kenang Nasihat Ibu Wujudkan Program Religi

Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Kamil saat ngobrol dengan Syekh Ali Jaber

TRIBUNJATIM.COM, BANDUNG - Kekuasaan ini hanya sementara,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, dalam obrolan live IG, Selasa (22/9), bersama Syaikh Ali Jaber.

Mengangkat tema: Belajar Memaafkan, banyak pesan menyejukan selama satu jam empat belas menit perbincangan tersebut.

Tidak terkecuali bagaimana amanah kepemimpinan diwujudkan secara nyata oleh Kang Emil. Dalam bentuk dakwah Islam yang menyentuh semua aspek.

Ridwan Kamil Beri Suntikan Semangat untuk Pemuda Bernama Anjay Saiful Islam: Ayo Kita Follow Akunnya

Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil Joget Tik Tok Any Song dari Zico, Jago Semua?

Mulai pemberdayaan ekonomi umat, memfasilitasi dialog ulama Jawa Barat dengan dunia Eropa, hingga cita-cita satu desa punya seorang penghafal Alqur’an.

Kang Emil mengungkapkan teringat nasihat ibunya. Bagaimana nanti saat di hari perhitungan (yaumul hisab). “Allah tidak akan bertanya berapa jembatan dan taman, yang sudah kamu bangun?” ucap Kang Emil menirukan pertanyaan ibu.

“Tetapi (yang Allah tanya) apakah masyarakatmu dalam rida Allah, atau tidak?”

Berangkat dari nasihat ibunda tercinta di atas. Kang Emil bersungguh-sungguh menggunakan kekuasaan yang ada padanya, demi kemaslahatan umat.

Maka lahirlah program-program Pemprov Jabar yang bersifat religius.

Syaikh Ali Jaber yang mengikuti perjuangan Ridwan Kamil sejak menjadi Wali Kota Bandung, antusias mendengar ikhtiar Kang Emil. Dalam mewujudkan dakwah Islam yang bermanfaat.

Kepada Syaikh Ali Jaber, Kang Emil menyebutkan beberapa program unggulan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinannya.

Seperti program Sadesa: satu desa satu penghafal Alquran.

“Di Jabar ada 5.300 desa syaikh, cita-cita saya selama lima tahun memimpin Jabar, target tiap desa punya satu penghafal Quran,” katanya.

Kang Emil menyebutkan pihaknya telah memberi beasiswa kepada 1.600 anak desa, guna disebar ke pesantren tahfizh agar jadi penghafal Alquran.

“Mudah-mudahan mereka pulang bisa memberi manfaat bagi masyarakat. (program) Ini inspirasinya dari Syaikh Ali Jaber,” bebernya.

Kang Emil menegaskan ingin menggunakan kekuasaan untuk dakwah dengan sebaik-baiknya.

Halaman
12

Berita Terkini