TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melalui Titik Jeda Podcast, tiga anak muda ini memberikan semangat kepada para pejuang beasiswa yang sedang menggapai mimpinya.
Mereka adalah Arbi Surya Satria Ridwan penerima MEXT Awardee (Jepang) 2017, Aulia Anugrah Intani penerima PPA Awardee 2017 & 2018, dan Afifah Nurrosyidah penerima NCKU Distinguished Scholarship (Taiwan) 2020.
"Titik Jeda berawal dari keinginan bikin podcast gara-gara kangen siaran radio. Terus mikir-mikir enaknya konten apa. Pas kebetulan saat itu lagi hopeless gara-gara berkali-kali ditolak beasiswa," Afifah mengatakan.
• Tabrak Truk Berhenti di Badan Jalan, Remaja Ponorogo Meninggal Dunia Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit
• Pasien Positif Covid-19 di Ponorogo Bertambah 13, Akhir Desember 2020 Diprediksi Ada 2.000 Kasus
Akhirnya, ia melanjutkan, muncullah ide membuat podcast yang isinya interview dengan para awardee yang sebelumnya gagal berkali-kali.
"Kontennya berangkat dari pengalaman pribadi. Kami bertiga punya mimpi yang sama buat studi aboard dan menyadari bahwa itu bukan jalan mudah," ujar Afifah.
Selain itu, mereka juga sering mendengarkan cerita dari para awardee. Namun mereka tidak ingin menyimpannya sendiri, tapi turut dibagikan kepada yang lain.
• Sule Beri Isyarat Nathalie Holscher Kelak Jadi Istrinya, 1 Ucapan Bikin Jatuh Cinta: Sayang Banget
• Wawancara Ekslusif Eks Pasukan Elit Terpidana Mati, Suud Rusli Mengabdi Walau Dibalik Jeruji Besi
"Sebenarnya setiap awardee beasiswa pasti pernah mengalami kegagalan sebelum mencapai posisi mereka sekarang," ungkap Arbi.
Ia dan teman-temannya ingin mengajak pejuang beasiswa untuk tetap semangat meskipun tertolak berkali-kali.
Saat ini konten di Titik Jeda Podcast sudah mencapai sepuluh episode dengan berbagai narasumber awardee.
Baik penerima beasiswa dalam maupun luar negeri seperti LPDP, chevening, Monbukagakusho, Australia Award, dan sebagainya.
"Kami mengangkat semangat dari para awardee dan cerita-cerita kegagalan mereka untuk memberikan semangat kepada generasi muda Indonesia untuk terus memperjuangkan impian. Seperti motto kami: berhenti, nanti lanjut lagi," Arbi mengungkapkan.
Mereka sendiri lebih enjoy membagikan cerita tersebut melalui podcast. Selain memang sedang booming, secara teknis podcast lebih mudah.
"Narasumber kami juga ada di berbagai negara, jadi kalau bisa effortless kenapa tidak? Yang penting manfaatnya," ungkap Afifah sambil tertawa ringan.
Melalui podcast ini, mereka berharap bisa mewadahi anak muda untuk meningkatkan semangat dan berbagi pengalaman mengejar beasiswa.
"Semoga scholarship hunter Indonesia tetap semangat mengejar beasiswa karena penerima beasiswapun juga pernah gagal sebelumnya. Jadi gagal itu beneran bukan akhir dari semua mimpi," tandas Aulia.
Penulis: Christine Ayu Nurcahyanti
Editor: Heftys Suud