Wawancara Ekslusif Eks Pasukan Elit Terpidana Mati, Suud Rusli 'Mengabdi Walau Dibalik Jeruji Besi'
Wawancara ekslusif Suud Rusli, eks pasukan elit terpidana hukuman mati atas kasus pembunuhan Dirut PT Aneka Sakti Bhuana (Asaba).
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suud Rusli, merupakan salah satu pelaku pembunuhan yang menewaskan Direktur Utama (Dirut) PT Aneka Sakti Bhuana (Asaba), Boedyharto Angsono beserta pengawal pribadinya, Serda Edy Siyep yang juga merupakan anggota Kopassus, 2003 silam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jatim, Boedyharto dan Serda Edy dibunuh di depan lapangan basket Gelanggang Olahraga (GOR) Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara, oleh Suud dan Ahmad Syam.
Suud Rusli sendiri mantan prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) yang berpangkat kopral dua. Batalyon Taifib adalah satuan elit di dalam korps Marinir Angkatan Laut.
• Sule Bahas Panggilan Anak ke Nathalie Holscher, 1 Pinta Putri Delina ke Calon Ibu: Jangan Cuma Ayah
• Seorang Guru SMA Negeri Tulungagung Positif Covid-19, Gugus Tugas Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Atas peristiwa itu, Suud Rusli divonis hukuman mati.
Beberapa hari kemudian, ia bersama Ahmad Syam melarikan diri dari Rumah Tahanan Militer (RTM) Senen Jakarta Pusat, dengan cara memotong jeruji jendela sel tahanan menggunakan gergaji besi.
Tetapi pelarian Suud tidak lama, ia berhasil ditangkap di Malang, Jawa Timur. Tim Pomal terpaksa menembakan 2 peluru ke kaki Suud.
• Atta Bicara Restu Ibu, Reaksi Adik-adiknya Soal Aurel, Bahas Penerimaan Keluarga: Diomonginnya Pedes
• Maju Petahana Pilkada Kabupaten Malang, Bawaslu Bakal Copot Semua Atribut Berbau Muhammad Sanusi
Agar tidak kabur lagi, Suud dan Syam kembali dijebloskan ke RTM Cimanggis.
Meskipun demikian, Suud dan Syam berhasil melarikan diri lagi dari penjara militer tersebut.
Saat itu, dia menggunakan sejumlah sarung yang telah ia kumpulkan sebelumnya. Dengan sarung tersebut, dia memanjat dinding sel.
Namun, Suud kembali tertangkap pada November 2005. Sementara, rekannya tersebut tewas tertembus timah panas lantaran melakukan perlawanan ketika ditangkap oleh Pomal.
Pada Jumat (25/9/2020). Awak Tribun Jatim berkesempatan wawancara eksklusif Suud Rusli melalui telepon.
Kami mencoba menanyakan kabar dan aktivitasnya saat ini.
"Alhamdulillah kondisi saya baik baik saja," ujarnya saat dihubungi wartawan Tribun Jatim lewat telepon salah satu petugas Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Berikut Petikan Wawancara Eksklusif Antara Wartawan Surya Bersama Suud Rusli.
1. Selama berada di Lembaga Pemasyarakatan, Apa saja aktivitas yang bapak lakukan setiap hari?