TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Hanindhito Himawan Pramana, Calon Bupati Kediri memberikan sosialisasi protokol kesehatan, Jumat (2/1/2020).
Pria yang akrab disapa Mas Dhito membagikan masker di Warung Sengon di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.
Ia menyampaikan, patuh protokol kesehatan penting sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).
• Download Lagu MP3 Zona Nyaman Fourtwnty Dilengkapi Chord Gitar, Kita Ini Insan Bukan Seekor Sapi
• Daftar Harga Mobil Bekas Toyota Rush Oktober 2020, SUV Kesukaan Keluarga, Keluaran 2007 Rp 85 Juta
Mas Dhito juga membagikan masker kepada pengunjung tempat wisata dibawah Pohon Sengon tersebut.
“Begitu datang di sini, saya langsung melakukan sosialisasi penggunaan masker. Karena banyak warga cukup apatis dalam menggunakan masker, padahal masker itu adalah benteng atau obat paling mujarab untuk menangkal Covid-19. Hari ini lonjakan Covid-19 di beberapa daerah contohnya Jakarta, mengalami Lonjakan kedua. Saya berharap, di Kabupaten Kediri tidak mengalami hal tersebut,” ujar Hanindhito Himawan Pramana.
Selanjutnya, Dhito berharap kedepan Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan gebrakan dalam menangkal Covid-19 dengan sosialisasi yang lebih ekstra.
• Emosi Lesty saat Dibandingkan Dinda Hauw, Bocor Rizky Billar Belum Move On? Dedek: Maju Itu ke Depan
• Perkuat Posisinya di Pasar Online Groceries Jatim, BlibliMart Sempurnakan Layanan Teknologi Digital
Untuk membangun kesadaran masyarakat, perlu adanya sosialisasi program 3M secara lebih massive kepada warga.
“Sebenarnya kesulitan tidak ada dalam hal ini perlu adanya ekstra dalam melakukan sosialsisi. Masyarakat Kabupaten Kediri bukan masyarakat yang apatis, diberi kesadaran pentingnya menggunakan masker, mereka akan melakukannya. Mungkin sosialisasi yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 belum menyeluruh, karena cakupan wilayah Kabupaten Kediri yang cukup besar,” ucapnya.
Sementara itu pemilik warung Sengon Ahmad Hariadi mengatakan bahwa Warung Sengon menjadi alternatif pilihan ngopi baru di Kabupaten Kediri.
Sesuai namanya Sengon, berasal dari kepanjangan Seneng, Ngopi dan Ngobrol.
Tempat ini menawarkan view perkebunan sengon dengan beground Sungai Brantas. Pemilik mendesian tempat usahanya agar nyaman bagi konsumen dengan menyediakan gazebo-gazebo dan area bermain.
Tetapi tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
“Protokol kesehatan yang diterapkan disini, mulai cek suhu tubuh, cuci tangan, jaga jarak dan masker. Alhamdulillah setiap jam, saya memberikan informasi bahwa dimana-mana sekarang harus pakai masker, di tempat keramaian dan di warung ini,” kata Ahmad Hariadi.
Kemudian menurut Hariadi Warung Sengon awalnya sekedar warung biasa. Seiring dengan meningkatnya konsumen yang datang, ia mengembangkan tempat usaha tersebut.
Dari awalnya usaha kecil dengan pendapatan berkisar Rp 300-400 ribu per hari, kini omset Warung Sengon lebih dari Rp 1 juta setiap harinya.