Di tahap awal Universitas Jember mengundang dosen yang berminat, dan memiliki komitmen.
“Jadi jangan dibayangkan rombongan banyak dosen akan datang ke sebuah desa, jika diperlukan datang pun wajib mematuhi protokol kesehatan, bahkan tidak diijinkan menggelar pertemuan yang menghadirkan banyak peserta. Pemetaan bisa dilakukan melalui observasi dengan banyak cara. Nantinya pelaksanaan program pun bisa melalui aplikasi teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.
Sedangkan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember Edi Budi Susilo, menyebut pendampingan oleh dosen Universitas Jember akan berjalan hingga akhir tahun ini.
Bentuk pendampingan bisa berupa pendidikan, pelatihan, dalam rangka mengembangkan potensi desa. Termasuk aplikasi teknologi tepat guna dan penerapan hasil penelitian dosen.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Heftys Suud