TRIBUNJATIM.COM, INDRAMAYU - Duda 60 tahun hidup sendiri tak terurus di gubuk bertumpuk karung padi.
Duda bernama Kardilah (60) itu hidup seorang diri di sebuah rumah gubuk di Desa Lemahayu, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.
Sang istri meninggalkannya sejak 15 tahun lalu.
Alasannya karena Kardilah hanya seorang buruh tani.
Penghasilannya pun tak menentu.
Di rumah gubuk tak layak huni itu lebih menyerupai sebuah gudang. Di sana ia tinggal bertumpuk dengan karung-karung padi yang merupakan harta satu-satunya yang digunakan untuk bertahan hidup.
Kardilah yang merupakan seorang duda mengaku tak memiliki tempat tinggal lain selain rumah tersebut, rumah itu adalah peninggalan orang tuanya dahulu.
"Istri saya di Desa Wirangrong, sudah cerai di sini jadi tinggal sendiri," ujar dia kepada TribunCirebon.com ( grup TribunJatim.com ), Jumat (2/10/2020).
• Nasib Apes Ojol Jadi Korban Order Fiktif, Hujan-hujan Antarkan Pesanan, Uang Tabungan Ludes Dikuras
• Viral Driver Ojol Kehilangan Motor Setelah Salat Magrib di Masjid, Satu-satunya untuk Cari Nafkah
Pantauan TribunCirebon.com ( grup TribunJatim.com ), suasana pengap langsung terasa saat memasuki rumah berukuran kurang lebih 3x3 meter tersebut.
Tak ada lantai di dalamnya, apalagi jendela. Lantai rumah Kardilah hanya beralas tanah. Semua barang pun terlihat menumpuk di rumah kecil tersebut.
Untuk tidur pun Kardilah hanya menggunakan tikar. Tikar tersebut bahkan mampu menutupi seluruh alas tanah di ruang kamar karena saking sempitnya.
Baju-baju juga berserakan di dalam kamar. Kardilah tak mempunyai lemari, semua baju di tumpukan pada sebuah kardus di samping tempat biasa ia tidur.
Antara baju bersih yang sudah dilipat dan baju kotor juga bercampur menjadi satu.
• Kisah Pilu Driver Ojol Terpaksa Bawa Anak Kerja, Istri Kabur dan Nikah Lagi, Nenek Balita Juga Pergi
• Kisah Sedih Perawat Pelayanan Covid-19, Setelah Viral Perawat Ari, Total Ada Puluhan yang Juga Gugur
Selain itu, untuk kebutuhan air pun ia harus memompa air tanah yang dilakukan secara manual menggunakan batang bambu terlebih dahulu.
Air sedikit-sedikit keluar dari pipa paralon kecil mengisi ember berukuran kecil. Air itu lalu ia tumpahkan ke bak mandi di ruangan terpisah untuk keperluan minum dan mandi.