TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bagi sebagian orangtua, mengontrol si kecil selama di rumah selama pandemi Covid-19 menjadi momok tersendiri.
Pasalnya, selama belajar di rumah, orangtua memegang kendali penuh atas anak.
Di samping itu, mereka harus tetap mengerjakan pekerjaan baik rumah maupun kantor.
Banyak anak yang tidak fokus pada pelajaran sekolah dan memilih bermain. Orangtua pun banyak yang pusing dibuatnya.
Tidak perlu khawatir. Menurut psikolog Dr Primatia Yogi Wulandari MSi Psikolog, ternyata pada usia anak-anak, aktivitas bermain juga mengandung unsur belajar.
• Tamu Menangis Lihat Makanan yang Tersaji di Resepsi Pernikahan, Bridesmaid Miris: Berantakan
• Bergaya Retro dengan Makeup Pin Up Girl Ala 50an untuk Sesi Foto, Simak Tipsnya Biar Tahan Lama
"Artinya, anak-anak tidak harus duduk di depan buku atau laptop untuk dikatakan belajar. Saat mereka misalnya bermain keyboard kecil, sebenarnya mereka sedang belajar mengasah indera pendengaran dan indera peraba mereka," ungkap psikolog anak dari Universitas Airlangga ini.
Contoh lain, ketika anak-anak bermain puzzle, mereka belajar mengasah kemampuan visual motoriknya.
"Dengan kata lain, tidak terlalu perlu ada pemisah antara bermain dan belajar pada anak-anak. Yang lebih penting adalah mereka bahagia untuk melakukan semuanya," terang Mima, sapaan akrabnya.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan orangtua saat anak bermain?
Mima mengatakan, hal pertama yang yakni membiarkan anak mengeksplorasi mainannya.
"Lalu orangtua dapat ikut bermain dengan melakukan hal yang sama dengan mainan anak. Atau orangtua juga dapat memberikan stimulasi lebih di dalam mainan," Mima menerangkan
Misalnya, anak membuat bola dari plastisin, lalu orangtua dapat membuat bentuk kepala dengan menambah mata, hidung, kuping, dan sebagainya.
"Lalu ajak anak untuk memikirkan benda apa lagi yang bisa dibuat dari plastisin itu," imbuhnya.
• TIPS Tetap Bugar Selama WFH di Tengah Pandemi Covid-19, di Antaranya Istirahat yang Cukup
• Pernikahan Brutal Pria Mantan Kriminal, Calon Istri Disiksa, Nyawa Hilang Disaksikan Tamu Undangan
Jangan lupa untuk mengajak anak berkomunikasi selama bermain dan memberikan sentuhan-sentuhan fisik seperti memeluk dan mencium.
"Mainan dapat dijadikan media bagi orangtua dan anak untuk meningkatkan ikatan emosional di antara keduanya," katanya.
Memang, membagi waktu antara anak dan pekerjaan memberikan tantangan tersendiri. Dalam hal ini, Mima menyarankan untuk memiliki jadwal rutin menemani anak-anak.
"Bisa juga orangtua melakukan aktivitas mereka dengan mendekatkan diri saat anak-anak bermain, sehingga tetap dapat melakukan pengawasan," tambahnya.
Bila memungkinkan, tentu saja dapat memanfaatkan orang lain yang ada di rumah untuk mengawasi anak, seperti asisten rumah tangga, kakak, atau anggota keluarga yang lain.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti
Editor: Pipin Tri Anjani