Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Para pedagang sapi berharap Pemkot Blitar segera merevitalisasi Pasar Hewan Dimoro.
Para pedagang mengeluhkan kondisi Pasar Hewan Dimoro yang sudah tidak memenuhi syarat untuk berjualan.
Seperti dikatakan, Budiono, pedagang sapi di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Jumat (9/10/2020).
Budiono mengeluhkan kondisi fasilitas di Pasar Hewan Dimoro yang menurutnya tidak layak.
"Contohnya, patok untuk mengikat sapi banyak yang rusak. Lantai tempat sapi juga mulai hancur, tapi tak segera diperbaiki," katanya.
Dia mengatakan, pedagang harus memperbaiki sendiri beberapa fasilitas yang sudah rusak. Dia pernah membawa pasir dan semen untuk memperbaiki lantai di Pasar Hewan Dimoro yang sudah rusak.
• Satu Jam Operasi Yustisi di Kota Blitar, Satgas Covid-19 Tindak 11 Pelanggar Protokol Kesehatan
• Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Kota Blitar Gelar Musyawarah Persidangan Rakyat di Depan Kantor DPRD
"Pengelola tidak segera memperbaiki kalau ada fasilitas yang rusak. Akhirnya pedagang yang memperbaiki sendiri. Padahal, kami juga bayar retribusi," ujarnya.
Hal sama dikatakan pedagang lain, Abdul Rokim.
Dia mengeluhkan fasilitas tempat penurunan sapi dari truk yang kondisinya sudah tidak layak karena rusak.
"Kondisi fasilitas yang tidak layak ini mengurangi kenyamanan pedagang yang berjualan. Kami berharap pemkot segera memperbaiki fasilitas di Pasar Hewan Dimoro," katanya.
• PJs Wali Kota Sebut Temuan Situs Candi Gedog Bisa Jadi Industri Pariwisata Sejarah di Kota Blitar
• Hari Terakhir Pelaksanaan Tes SKB di Kabupaten Kediri Sempat Terkendala Server Eror
PJs Wali Kota Blitar, Jumadi mengatakan, Pemkot Blitar sudah punya rencana untuk merevitalisasi Pasar Hewan Dimoro.
Pemkot Blitar juga ingin menjadikan Pasar Hewan Dimoro sebagai pasar terpadu.
Pemkot Blitar sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk pengembangan kawasan Pasar Hewan Dimoro ke Pemprov Jawa Timur.
Menurutnya, kawasan Pasar Hewan Dimoro tidak hanya menjadi pusat perdagangan hewan, tapi juga menjadi tempat pengolahan daging.