Info Sehat

Benarkah Sering Menggunakan Bra Menyebabkan Kanker Payudara? Berikut Penjelasan Dokter

Penulis: Akira Tandika
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemeriksaan mandiri kanker payudara.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada banyak mitos mengenai kesehatan payudara yang tersebar di masyarakat.

Satu di antaranya yakni  pemakaian bra terlalu sering disebut dapat menjadi penyebab kanker payudara.

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya David Ferdinandus, mitos tersebut tidak benar adanya. Pemakaian bra sehari-hari tidak memicu tumbuhnya sel kanker pada payudara.

"Sebenarnya durasi pemakaian bra tidak memiliki hubungan dengan penyebab kanker payudara. Fungsi bra sendiri digunakan untuk estetika atau mempertahankan bentuk payudara saja," terang David saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Sejarah Singkat No Bra Day di Indonesia, Gerakan Lawan Kanker Payudara, Diperingati Tiap 13 Oktober

Baca juga: Sering Tak Disadari, Berikut 6 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Jadi Penyebab Kanker

David melanjutkan, penggunaan bra pun harus disesuaikan dengan bentuk payudara agar tidak muncul masalah kesehatan lainnya. Karena, apabila bentuk bra lebih kecil dari payudara, dapat mengganggu peredaran darah.

Sebenarnya, kanker payudara disebabkan oleh adanya perubahan sel di dalam tubuh. Meski hingga saat ini penyebab pasti penyakit tersebut belum bisa diprediksi, namun ada beberapa pengaruh dari luar yang membuat sel tersebut berubah.

"Pemicu dari luar tubuh biasanya seperti, makanan, radiasi, lifestyle yang tidak sehat, dan lain sebagainya," imbuh David.

Baca juga: Daftar Penyakit yang Mengancam Jika Malas Mencuci Tangan, Waspada Diare hingga Impetigo

Baca juga: Diabetes Bisa Meneyerang di Usia Muda, Tim Lifepack Beber 5 Hal Ini Penyebabnya, Mager Termasuk!

Selain penggunaan bra, mitos lain yang sering beredar di masyarakat mengenai kanker payudara adalah akibat terlalu sering mengantongi handphone di saku baju.

Hal ini pun dibantah oleh David, lantaran gelombang yang dikeluarkan oleh handphone bukanlah radiasi, melainkan elektromagnetik.

"Ini sekaligus membantah anggapan masyarakat mengenai terlalu sering bertelepon dapat merusak jaringan otak," paparnya.

Penulis: Akira Tandika

Editor: Pipin Tri Anjani

Berita Terkini