Memang, diakui Suprapto, gas elpiji 3 kilogram bersubsidi sekarang ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Dengan demikian bisa diduga terjadinya kelangkaan ini akibat dari adanya permainan dari sekelompok orang atau sepekulan.
Untuk itu OPD terkait Pemkab Nganjuk harus turun langsung mengecek gudang elpiji milik distributor untuk melihat dan mengetahui mengapa terjadi kelangkaan stok elpiji.
"Dan kamipun siap untuk ikut melakukan sidak ke gudang-gudang elpiji milik distributor guna mencari tahu persoalan yang terjadi hingga terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut," ucap Suprapto.
Sedangkan Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Roro Heni Rochtanti mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah dari terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut.
Dimana Kondisi kelangkaan gas elpiji terjadi saat puncak kemarau yang tahun ini kebetulan terjadi pada bulan September hingga November.
Kelangkaan gas LPG 3 kilogram sekarang ini, menurut Heni Rochtanti, dimungkinkan adanya penggunaan gas elpiji 3 kilogram subsidi diluar keperluan rumah tangga. Diantaranya untuk operasional mesin pompa air di sawah.
Kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai penyimpangan pemanfaataan gas elpiji bersubsidi yang sebenarnya untuk kebutuhan rumah tangga.
"Dan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut kami telah melayangkan surat ke Pertamina agar ada penambahan kuota elpiji untuk Kabupaten Nganjuk," tutur Heni Rochtanti.
Penulis: Achmad Amru Muiz
Editor: Heftys Suud