Sinopsis Sinetron

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 41 Rabu, 28 Oktober 2020, Serial India Tayang di ANTV

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jodha Akbar

TRIBUNJATIM.COM - ANTV menghadirkan serial India berjudul Jodha Akbar mulai Jumat, 18 Agustus 2020.

Serial India Jodha Akbar tayang perdana pada 18 Juni 2013 kemudian ditayangkan kembali 2020 ini.

Jodha Akbar diproduksi oleh Ekta Kapoor dari Balaji Telefilms.

Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 40 Selasa, 27 Oktober 2020, Serial India Tayang di ANTV

Serial India Jodha Akbar episode 41 tayang Rabu, 28 Oktober 2020, di ANTV pukul 11.30 WIB.

Serial India Jodha Akbar mengisahkan tentang kisah Ratu Jodha ( Paridhi Sharma ) dan Raja Jalalludin Akbar ( Rajat Tokas ) yang abadi dan melintas keberagaman penuh dengan perbedaan hingga menjadi legenda terciptanya monumen Taj Mahal.

Baca juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 42 Selasa, 27 Oktober 2020, Serial India Tayang di ANTV

Jodha Akbar (Sky.com)

Berikut sinopsis Jodha Akbar episode 41 :

Raja Jalal (Rajat Tokas) mengadakan sidang kasus perselisihan di Hareem.

Pada kesempatan ini, para pelayan mengadukan pada Raja Jalal bahwa mereka tidak senang dengan perilaku Ruqaiya (Lavina Tandon) yang kerap menghina dan merendahkan mereka.

Mereka juga ingin Jodha (Paridhi Sharma) mengambil alih tanggung jawab ini dengan menjadi pemimpin Hareem karena dia dinilai lebih bijaksana, tapi Jodha menolak tawaran ini.

Usai sidang, Raja Jalal mencoba membujuk Jodha agar menerimanya, menimbang kemampuan Jodha dalam memimpin dan sikapnya yang bijaksana selama ini.

Marah karena semua orang membela Jodha, Ruqaiya pun mendatangi Salima (Manisha Yadav).

Baca juga: Sinopsis Anak Band Episode 34 Senin, 26 Oktober 2020, Sinetron Tayang di SCTV

Ia kecewa karena Salima memilih Jodha dan berkata kasar padanya.

Salima memperingatkan Ruqaiya tentang perilakunya yang tidak sopan.

Agar Jodha mau menjadi pemimpin, Rukhsar menunjukkan kekejaman di sekitar Haarem, bagaimana para pelayan kerap tidak dianggap sebagai manusia.

Rukhsar berharap kekejaman ini bisa berhenti jika Jodha bersedia mengambil alih kepemimpinan.

Halaman
12

Berita Terkini