TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perdagangan akan tetap melanjutkan pembangunan revitalisasi Pasar Gringging, Kecamatan Grogol.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, tahapan pembangunan sudah memasuki finishing.
"Kalau targetnya pada awal 2021 sudah bisa ditempati pedagang. Kurang lebih persentase progresnya sudah mencapai 85%. Selain itu yang sedang berjalan ini adalah pengerjaan saluran drainase dan papan nama di bagian depan pasar," kata Tutik.
Baca juga: Tepat Setahun, Dua Atap Bangunan di Komplek SDN Gentong Kota Pasuruan Kembali Ambruk
Baca juga: KPU Gresik Wanti-wanti Anggota KPPS Jaga Imun: Reaktif Covid-19 Dilarang Melaksanakan Tugas
Bagi Tutik, proses pengerjaan drainase ini sebagai salah satu perhatian pihaknya mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Kalau harapan kami di Pemkab Kediri kemarin pasar biasanya banjir kali ini diharapkan sudah tidak banjir. Pasalnya limpahan air dari luar pasar menjadi salah satu penyebab seringnya pasar tersebut banjir ketika musim hujan. Sehingga membuat pedagang dan pembeli tidak nyaman untuk datang ke sini ( Pasar Geringging)," ucapnya.
Progam pembangunan pasar yang dikerjakan Pemkab Kediri ini tidak terlepas dari kondisinya yang sudah kurang layak. Termasuk jumlah pedagang yang tak sebanding daya tampung pasar alias sudah overload.
Baca juga: Kampanye Ancaman Warnai Pilkada Lamongan, Pendamping PKH Diduga Terlibat Dilaporkan ke Bawaslu
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Masuk Bursa Caketum PPP, Ucap Terima Kasih: Saya Ingin Fokus Bangun Jatim
“Dengan kondisi demikian memang sudah seharusnya dilakukan revitalisasi total. Kedepan selain memperhatikan pengelolaan sampah, di pasar yang baru nanti juga dilakukan zonasi berdasarkan jenis dagangan. Ada zona daging, konveksi, gerabah, sayur, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, pedagang lapak yang dahulu tertutup kios, sekarang tidak karena kios sudah dibangun sendiri dengan konsep pertokoan di samping los pedagang. Bukan lagi di bagian depan.
“Kita harapkan dengan revitalisasi ini pasar bisa lebih nyaman baik bagi pedagang maupun pengunjung,” tambahnya.
Selain itu kata Tutik bahwa tidak hanya Pasar Gringging, tahun ini pemkab juga melakukan revitalisasi Pasar Kras. Presentase pengerjaannya kata Tutik sama di angka 85 persen.
“Cuma kendala teknis tidak seperti Pasar Gringging. Permasalahan drainase, sampah sedikit beda,” ujar perempuan yang secara definitif menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan tersebut.
Kata Tutik, ditargetkan akhir tahun ini pengerjaan pasar sudah rampung. Sehingga pada awal 2021 pedagang sudah bisa menempati lapak dan kios baru. Sebab selama pengerjaan itu pedagang menempati tempat penampungan sementara (TPPS).
Dua pasar tradisional ini memang merupakan pasar kategori besar di Kabupaten Kediri.
Keduanya juga memiliki jumlah pedagang cukup banyak dibanding pasar-pasar lain. Tak heran jika alokasi anggaran untuk dua pasar ini cukup besar untuk Pasar Gringging sendiri telah dialokasikan sebesar Rp 16 miliar. Sementara pembangunan Pasar Kras bernilai Rp 10 miliar.
Penulis: Farid Mukarrom
Editor: Heftys Suud