TRIBUNJATIM.COM, BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko terus berupaya mendorong roda perekonomian, terutama dari sektor pariwisata.
Ia pun merasa puas jika kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa mencapai lebih dari 50 persen.
Dewanti melihat, roda perekonomian di Kota Batu sudah mulai membaik di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Baca juga: 10 Lahan Lembaga Pendidikan di Kabupaten Jember Sah Kantongi Sertifikat, Plt Bupati Kiai Muqit: Aman
Baca juga: Viral di Instagram, Jenazah Pasien Covid-19 RSUD dr Saleh Alami Pendarahan, Begini Penjelasan Satgas
Sejak adanya relaksasi pada Juli lalu, geliat perekonomian di Kota Batu mulai tumbuh. Masyarakat yang awalnya sangat ketakutan, sekarang mulai melakukan aktivitasnya.
“Apalagi ketika liburan panjang, pengunjungnya ramai. Masyarakat sudah beradaptasi, tapi tetap melakukan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dampak dari relaksasi pun dirasakan warga, pelaku usaha pariwisata. Meskipun belum mendapatkan laporan resmi.
Namun Dewanti bisa melihat kondisi yang membaik saat ia berkunjung langsung ke lapangan.
Baca juga: Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19, Nangkula Park Desa Kendalbulur Tulungagung Raup Omset Rp 1,5 M
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah Kunjungi BLK Sidoarjo, Lihat Langsung Peserta Pelatihan Prakerja
“Saya belum dapat laporan data secara resmi, tapi ketika saya mendatangi tempat wisata dan hotel, semuanya menyampaikan kalau kondisi ini menjadi obat yang luar biasa. Saat libur panjang kemarin, tempat wisata mulai ramai, kuliner ramai, penginapan juga ramai. Itu juga kami khawatir, tapi apapun ini hal yang harus berani dilakukan, kalau tidak akan terus terpuruk dan menjadi masalah lain,” terangnya.
Sementara itu, dari sektor wisata di Kota Batu, target pendapatannya telah mencapai lebih dari 90 persen.
Kepala Bidang Penagihan Badan Keuangan Daerah (BKS) Kota Batu, Ismail Hasan menjelaskan, perolehan pajak restoran saja sudah mencapai Rp 8.4 miliar dari target Rp 9.2 miliar.
"Artinya sudah 95 persen,” ungkapnya, Jumat (6/11/2020).
Sedangkan untuk pajak hotel telah mencapai 95,48 persen atau Rp 14 miliar dari target Rp. 15 miliar.
Pajak hiburan masih cenderung rendah karena hanya tercapai 86 persen atau Rp. 12 miliar dari target Rp 14 miliar dengan kekurangan Rp 1.9 miliar. Ismail juga menerangkan dengan capaian saat ini maka pihaknya cukup optimis untuk melebihi target yang ada.
“Soalnya masih akan ada bombing vacation tahap dua. Yakni pada akhir Desember yang merupakan high season,” imbuhnya.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud