TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kembali calon wali kota Surabaya Machfud Arifin membuat terobosan dengan lompatan besar.
Melihat semrawutnya ojek online (Ojol) yang beroperasi di Kota Surabaya, Machfud siap menata ulang keberadaan Ojol di jalan-jalan raya.
"Keberadaan Ojol telah memberi dampak positif pada ekonomi masyarakat. Tidak boleh dicegah. Hanya perlu penataan termasuk shelter atau tempat mangkal agar lebih rapi," kata Machfud usai bertemu ratusan Ojol di Hotel Mercure, Senin (9/11/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Machfud mendapat dukungan penuh seluruh penarik Ojol seluruh Surabaya. Mereka siap membulatkan suara mereka untuk kemenangan Paslon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) dalam Pilwali 9 Desember 2020.
"Coblos Nomer piro?" Lontar MC. Serentak ratusan Ojol menjawab kompak, "Nomer 2," teriak mereka padu.
Coblos Apane? Brengose.... serentak mereka kembali mendukung Paslon MAJU. Baik Machfud maupun Mujiaman saat ini sama-sama memiliki brengos atau kumis.
Baca juga: Diduga Wanita Panggilan, Nginap Lima Hari di Hotel Jalan Arjuno, Ditemukan Tewas Dalam Kamar
Baca juga: Kaki Baby Utun saat Berjemur dengan Sirajuddin Mahmud Tuai Sorotan, Anak Zaskia Gotik Curi Perhatian
Baca juga: Emak-emak di Perumahan Taman Pinang Sidoarjo Kompak Pilih BHS-Taufiqulbar
Saat ini ada ribuan warga Surabaya yang menggantungkan ekonomi mereka menjadi penarik Ojol. Mereka mengeluhkan pemberdayaan Ekonomi keluarga dengan berharap ada perhatian pemkot. Apalagi situasi pandemi.
"Kami ingin ada perubahan kebijakan untuk zona merah di terminal dan rumah sakit bisa kami mengambil penumpang. Selama ini terminal dan stasiun dilarang mengambil penumpang. Kami patuh aturan," kata Koordinator Ojol Surabaya Faris Novianto.
Para Ojol menaruh harapan besar pada Paslon nomor urut 2 tersebut. Apalagi mereka melihat Program dan visi misi membawa Surabaya next level berbasis kesejahteraan warga. Maju kotane makmur Wargane.
"Surabaya tidak hanya tengah kota, Jl A Yani, Jl Darmo, Tunjungan, tapi Bulak, Semampir, Asemrowo, Kenjeran juga Surabaya. Saatnya 31 kecamatan harus MAJU," kata Machfud yang disambut antusias tepuk tangan Ojol.
Khusus keberadaan Ojol di Surabaya akan makin ditata dengan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan Ojol. Zona merah yang selama ini jadi larangan pengambilan penumpang akan dilakukan pendekatan dan komunikasi bersama dengan semua otoritas.
Sebab keberadaan Ojol juga berkaitan dangan kebijakan Provinsi. Sejumlah tempat khusus tidak boleh dijadikan lokasi mengangkut penumpang.
"Prinsipnya mari bersama-sama mencarikan solusi terbaik demi kesejahteraan Ojol. Khusus mereka yang masih mangkal kurang rapi di tepi jalan raya harus ditata. Kami siapkan shelter khusus dengan mengajak pihak terkait. Mal-mal atau lokasi lainnya," kata Machfud memberi solusi.
Keberadaan Ojol yang kerap berjajar di tepi jalan raya relatif mengganggu. Apalagi jika ditambah taksi online. Makin mengganggu estetika kota bahkan bisa bikin macet. Mantan Kapolda Jatim itu tidak ingin terjadi lagi.
Harus ada shelter khusus. Dirinya akan berkomunikasi dengan perusahaan aplikasi (Grab atau Gojek) untuk memikirkan khusus shelter. Agar tidak parkir menyebar di tapi jalan dan Warung-warung. Grab sudah mengawalinya membuat shelter tersendiri di wilayah Bungurasih. (Faiq/TribunJatim.com)