Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Mendekati hari pemungutan suara Pilkada Sidoarjo 2020, tim Bintang Sembilan Berkelas semakin intens menggelar konsolidasi untuk memenangkan pasangan calon Kelana Aprilianto - Dwi Astutik.
Konsolidasi mulai merambah ke desa-desa. Menguatkan strategi langkah untuk mendulang suara di tingkat paling bawah. Bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Malam tadi kami gerak di beberapa lokasi. Ada sejumlah desa di Kecamatan Sukodono, beberapa desa di Balongbendo, dan sebagainya," kata Kordinator Bintang Sembilan Berkelas, Slamet Budiono, Senin (16/11/2020).
Dalam setiap pertemuan, ada kordes dan perwakilan semua RT.
Konsolidasi itu termasuk membahas strategi teknis di lapangan, materi sosialisasi, dan sasaran kegiatan.
Baca juga: Berkunjung ke Pabrik Maspion Sidoarjo, Paslon BHS-Taufiqulbar Panen Dukungan: Semoga Sukses
Baca juga: Cabup Sidoarjo Kelana Aprilianto Dengarkan Curhat Warga, Diskusi dan Beberkan 100 Hari Kerja Pertama
"Utamanya untuk mengenalkan program dan visi misi pasangan Kelana-Astutik. Dengan begitu, kami yakin masyarakat akan cenderung memilih nomor 3 pada Pilkada nanti," imbuhnya.
Selain itu, menurut Slamet, gerakan ini juga untuk menyerap aspirasi calon pemilih di tingkat paling bawah.
"Supaya ketika nanti terpilih menjadi bupati Sidoarjo, bisa bergerak sesuai aspirasi masyarakat," tandasnya.
Melalui sosialisasi yang masif di tingkat RT, RW, dan semua desa itu, pihaknya yakin paslon Kelana-Astutik bakal lebih dikenal dan diketahui program serta visi misinya untuk Sidoarjo.
Baca juga: Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Sidoarjo, Gus Muhdlor Janjikan Kesejahteraan Para Veteran
Baca juga: Paslon Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik Janji Bangun SMA Negeri di Setiap Kecamatan di Sidoarjo
Dengan demikian, paslon nomor tiga diyakini bisa mendulang suara terbanyak pada Pilkada Sidoarjo 2020.
"Gerakan ini akan terus kami lakukan. Setiap hari, kami gelar konsolidasi di berbagai desa. Terus sampai ke semua desa di 18 kecamatan di Sidoarjo," imbuhnya.
Editor: Dwi Prastika