TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pembangunan transportasi masal yang terintegrasi dengan daerah lain menjadi perhatian serius pasangan MAJU, Machfud Arifin-Mujiaman. Rencana yang sudah digagas sepuluh tahun lalu belum juga terealisiasi.
Sebelumnya moda transportasi seperti Lintas Raya Terpadu (LRT) maupun Moda Raya Terpadu (MRT) pernah diwacanakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Namun, harapan tersebut kembali muncul di tahun 2020 ini. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang baru menjabat di periode pertama akan merealisasikan transportasi masal tersebut. Rencana ini sudah ada pembahasan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam debat publik kedua Pilkada Surabaya 2020 tadi, wacana Pembangunan moda transportasi yang terkoneksi di kawasan di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Mojokerto dan Lamongan (Gerbangkertasusila) mengemuka.
Baca juga: Debat Publik Pilkada Surabaya 2020 Putaran Kedua, Pengamat: Skor 60-40, Eri Cahyadi Ungguli Machfud
Baca juga: Pilwali Surabaya, Inilah Lompatan Besar Machfud Arifin-Mujiaman untuk Layanan Paling Mudah
Transportasi yang akan dibangun, antara lain kereta api lokal (komuter), Lintas Raya Terpadu (LRT), serta Moda Raya Terpadu (MRT).
Calon wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin rupanya sudah menangkap rencana ini. Di mana menurut dia laju kendaraan di Jatim utamanya Surabaya cukup besar. Bahkan bisa satu juta kendaraan setiap tahunnya.
"Makanya itu perlu ada penambahan transportasi massal," ujar Machfud.
Machfud juga menyinggung soal Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang harus dilaksanakan. Yakni, adalah tentang pembangunan moda Gerbang Kertasusila yang terkoneksi.
"Ibu Gubernur sudah Road Show karena Covid-19 (terhenti). Kami akan back up betul, berkolaborasi dengan kepala daerah lain, gubernur dan wali kota," tuturnya.
Sementara itu Calon Wakil Wali Kota Mujiaman menyoroti perihal berkurangnya jumlah transportasi massal. "Yang namanya bemo 4.000 sekarang tinggal 1.000. Ternyata bemonya hancur," kata Mujiaman.
Demikian halnya Mujiaman menyoroti perihal pembangunan lahan parkir yang mangkrak, terminal mangkrak serta tak berfungsi. "Terminal kita bangun untuk mensejahterakan rakyat. Bukan untuk gaya-gayaan," imbuhnya. (SURYA/Nuraini Faiq)
Editor: Pipin Tri Anjani