TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ada empat desa di Kecamatan Kedungwaru yang masuk zona merah, karena terjadi ledakan kasus Covid-19.
Empat desa itu adalah Desa Rejoagung, Kedungwaru, Gendingan dan Ngujang.
Dari empat desa itu, kondisi Desa Rejoagung dianggap yang paling parah.
Sebab menurut data yang masuk ke Kecamatan, sekurangnya ada 25 orang yang dinyatakan positif.
Menurut Kepala Desa Rejoagung, Mukaji, hanya ada tiga gang yang dijaga dengan ketat.
“Jadi tidak diseluruh desa, tapi hanya di lingkungan warga yang terkonfirmasi. Ada tiga gang yang kami jaga,” ujar Mukaji, Jumat (27/11/2020).
Kondisi saat ini lebih buruk dibanding saat masa awa pandemi virus Corona.
Namun berbekal pengalaman sebelumnya, warga secara luas tidak menghendaki portalisasi.
Baca juga: Satu Orang Terpapar Covid-19, Seluruh Staf DLH Situbondo Dirapit Test
Baca juga: Gelar Operasi di Kawasan Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar, Satgas Covid-19 Tindak 42 Pelanggar Prokes
Sebab jika dilakukan portalisasi, maka akan terkesan menyeramkan dan lebih merepotkan.
Karena itu pihak desa mengandalkan para relawan untuk melakukan penjagaan.
Mereka yang bertugas mengantisipasi orang lain yang akan masuk ke lingkungan warga terkonfirmasi.
Selain itu para relawan juga bertugas memastikan tidak ada kontak dengan agar tidak terjadi penularan.
“Selain itu seluruh kegiatan yang mengumpulkan orang harus dihentikan. Semata-mata supaya tidak ada kontak,” tutur Mukaji.
Masih menurut Mukaji, pemahaman masyarakat tentang Covid-19 sudah baik, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi penularan.
Dengan alasan itu pula pihaknya tidak menolak pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).