TRIBUNJATIM.COM - Mungkin Anda telah familiar dengan istilah autis. Ya, autis atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan neurologis yang dimulai sejak kecil dan berlangsung sepanjang usia seseorang. Kondisi ini mempengaruhi bagaimana orang tersebut bertindak dan berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, dan belajar.
Mengapa autis disebut kelainan spektrum? Karena ASD dapat menimbulkan gejala. Orang dengan ASD dapat mengalami masalah dalam berbicara atau gangguan penglihatan (tidak bisa fokus menatap lawan bicara).
Orang dengan ASD juga mungkin mengatakan kalimat yang sama berulang-ulang dan sering terlihat memiliki dunianya sendiri.
Menurut Manual Diagnostic and Statistical Mental Disorder (DSM-5), orang dengan ASD umumnya memiliki:
● Kesulitan dalam komunikasi dan interaksi dengan orang lain
● Minat terbatas dan perilaku berulang
● Gejala yang melukai kemampuan orang untuk berfungsi dengan baik di sekolah, bekerja, dan bidang kehidupan lainnya
Gejala ASD
ASD dapat menimbulkan gejala yang menjadi tanda bahwa seseorang mengalami ASD. Namun, tidak semua orang dengan ASD menunjukkan gejala yang sama. Gejala-gejala ASD umumnya berupa:
Perilaku Komunikasi/Interaksi Sosial
● Jarang melakukan kontak mata
● Cenderung tidak melihat atau mendengarkan lawan bicara
● Jarang berbagi kesenangan dengan orang lain
● Gagal atau lambat dalam merespons seseorang yang memanggil nama mereka atau upaya verbal lain untuk mendapatkan perhatian orang dengan ASD
● Seringkali berbicara panjang lebar tentang subjek favorit tanpa memperhatikan bahwa orang lain tidak tertarik atau tanpa memberi orang lain kesempatan untuk merespons