Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo memutuskan tetap menyelenggarakan pemilihan kepala desa atau Pilkades Serentak 2020 pada 20 Desember.
Butuh tambahan dana sekitar Rp 13 miliar untuk tambahan tempat pemungutan suara (TPS).
Sebagaimana petunjuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), setiap TPS maksimal untuk 500 orang pemilih.
Tidak bisa satu desa satu TPS seperti sebelumnya. Sehingga butuh sekitar 1.384 TPS, karena Pilkades Setentak 2020 bakal digelar di 175 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
"Butuh tambahan dana cukup banyak. Dari sebelumnya sekitar Rp 27 M, sekarang butuh tambahan sekitar Rp 13 M lagi," kata Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, Senin (14/12/2020).
Anggaran itu bakal diambilkan dari dana bantuan tidak terduga (BTT) yang ada di APBD Sidoarjo.
Namun, untuk mengucurkan dana ini, Pemkab Sidoarjo masih perlu konsultasi dengan pemerintah pusat.
Baca juga: Program Jumat Berkah, Pj Bupati Sidoarjo Ikut Kerja Bakti Menyapu Jalan & Bagikan Sembako pada Warga
Baca juga: Pastikan Surat Suara Pilkada 2020 Aman, Pj Bupati Sidoarjo Sidak ke Beberapa Kecamatan
Terkait kesiapan lainnya, Hudiyono menyebut kesiapan Pemkab Sidoarjo dalam menyelengarakan Pilkades Serentak 2020 sudah 95 persen. Intinya, semua proses harus dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (Covid-19) yang super ketat.
Persiapan itu juga masih terus dimatangkan. Sejumlah pihak dihadirkan dalam rapat pematangan yang digelar di Pendopo Sidoarjo, Senin (14/12/2020) siang.
Nanti, pada 20 Desember juga seluruh camat dan kepala OPD yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkades dikumpulkan lagi untuk mengikuti rapat persiapan pelaksanaan Pilkades.
"Pilkades digelar dengan memprioritaskan kesehatan di masa pandemi. Sebagaimana arahan dari Kementerian Dalam Negeri, per TPS maksimal 500 orang pemilih," kata Cak Hud, panggilan Hudiyono.
Baca juga: Antre Bantuan, Ratusan Korban PHK Berjubel di Bank Delta Arta Sidoarjo
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Sidoarjo 2020 DPC PKB, Klaim Gus Muhdlor-Subandi Menang 41,57 Persen
Dia sangat berharap pelaksanaan Pilkades bisa sukses. Partisipasi masyarakat lebih meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Sidoarjo beberapa hari lalu.
"Jika Pilkada kemarin partisipasi masyarakat sekitar 71 persen, Pilkades nanti targetnya bisa di kisaran 80 persen," lanjut dia.
Terpisah, Komisi A DPRD Sidoarjo menyatakan sepakat dengan keputusan Pemkab Sidoarjo. Mereka juga tidak keberatan ada penambahan anggaran sebanyak itu untuk Pilkades Serentak 2020.
"Yang penting, Pilkades bisa terselenggara dengan baik. Penerapan protokol kesehatan bagus, dan bisa berjalan lancar," kata anggota Komisi A, Choirul Hidayat.
Tambahan anggaran dirasa relevan karena memang butuh penambahan banyak TPS. Dan pelaksanaan Pilkades sesuai jadwal juga merupakan hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Baca juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Sidoarjo Menurun, Kapolresta Sumardji: Jangan Kendor Pakai Masker
Baca juga: Wali Kota Risma Tinjau Langsung Tanggul Kali Lamong Surabaya, Pastikan Kuat Menahan Aliran Air
"Jangan mundur lagi. Sebab ini sudah sekian lama dinantikan masyarakat. Paling tidak terlaksananya Pilkades mampu meredam dinamika di kalangan masyarakat desa," kata politisi PDIP tersebut.
Choirul Hidayat juga berharap, masyarakat bisa legowo dengan penambahan TPS tersebut. Sebab, pelaksanaan Pilkades di tengah situasi pandemi saat ini memang tidak memungkinkan untuk menggunakan satu TPS yang terpusat di balai desa saja.
Sebagian kalangan memang masih kurang setuju Pilkades digelar dengan banyak TPS. Karena data di semua desa, selama ini Pilkades selali dipusatkan di satu titik. Di balai desa.
"Kami berharap masyarakat bisa menghargai upaya yang sudah dilakukan pemerintah. Dan juga kami harapkan, nanti dalam peksanaannya, masyarakat di desa bisa benar-benar melaksanakan protokol kesehatan yang baik agar tidak terjadi klaster baru gara-gara Pilkades," ujarnya.
Editor: Dwi Prastika