“Ke depan kami akan memaksimalkan kampung tangguh yang sudah ada selama ini. Diharapkan dari sana muncul para relawan,” ucap Iptu Tri Sakti.
Sementara Aipda Sugapri mengatakan, ada pembekalan khusus pemulasaran jenazah dari sisi protokol kesehatan maupun dari sisi agama.
Sehingga nantinya tidak ada yang komplain, karena menilai jenazah diperlakukan tidak sesuai tuntutan agama.
Baca juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Ponorogo 2020 Tuntas, Sugiri-Lisdyarita Kalahkan Ipong-Bambang
Aipda Sugapri mengaku senang karena bisa membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
“Karena di tengah pandemi, tidak semua orang siap memakamkan jenazah pasien Covid-19. Dan kami bisa terlibat langsung menolong warga,” ucapnya.
Namun yang lebih penting, Aipda Sugapri berharap apa yang dilakukannya bisa membangkitkan kepedulian di antara relawan.
Mereka tidak perlu takut berlebihan terhadap pasien yang meninggal karena Covid-19.
Sebab jika semua protokol kesehatan diterapkan dengan benar, maka akan melindungi dari paparan virus Corona.
“Asal protokol kesehatan ditegakkan dengan benar, tidak ada masalah dengan Covid-19,” tegasnya.
Baca juga: Perpustakaan dan Museum Ditutup Sementara, Kawasan Makam Bung Karno Kota Blitar Tetap Buka
Kabupaten Tulungagung selama ini termasuk wilayah dengan tingkat kematian Covid-19 yang rendah di Jawa Timur.
Namun dalam satu bulan terakhir terjadi ledakan jumlah pasien, hingga fasilitas kesehatan kewalahan.
Kondisi ini turut meningkatkan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Karena itu relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 sangat dibutuhkan.
Editor: Dwi Prastika