Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kepala Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung, Aipda Sugapri, berusaha mengatur napas seusai memakamkan seorang pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Napasnya tersengal-sengal karena kesulitan menghirup udara saat menutup lubang makam dengan tanah.
Bersama seorang anggotanya, Aipda Sugapri kini bertugas menjadi relawan pemakaman pasien Covid-19.
“Sejak November kemarin, Unit Inafis diminta untuk menjadi tim relawan pemulasaran jenazah Covid-19,” terang Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti, Selasa (15/12/2020).
Hari ini Aipda Sugapri dan anggotanya telah memakamkan dua korban Covid-19, masing-masing di Kecamatan Gondang dan Kecamatan Besuki.
Total sudah ada empat pasien yang dimakamkan, dua lainnya di Kecamatan Besuki dan Kedungwaru.
Aipda Sugapri dan anggotanya mengemban tugas ini, karena sejauh ini Tulungagung masih kekurangan tenaga pemakaman.
Baca juga: RSUD dr Iskak Tulungagung Swab Test Semua Pasien Masuk, Jaga Tenaga Kesehatan dari Paparan Covid-19
Baca juga: JPIK: Jika Pohon Sonokeling di Tulungagung yang Ditebang Tak Dikembalikan, Sama Saja Pencurian
“Masyarakat takut memakamkan pasien Covid-19. Mau tidak mau kami akhirnya harus ikut membantu masyarakat dalam hal pemulasaran jenazah,” sambungn Iptu Tri Sakti.
Kini bersama personel dari Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung, Aipda Sugapri dan anggotanya menjadi ujung tombak pemakaman pasien Covid-19.
Diharapkan, hadirnya relawan dari kepolisian turut membangkitkan relawan dari masyarakat.
Sebab pandemi virus Corona (Covid-19) belum diketahui kapan akan berakhir.
Ke depan juga akan dilakukan pelatihan bagi para relawan, termasuk Kaur Kesra atau modin yang bertugas memakamkan jenazah.
Dengan bekal pelatihan dan pemahaman soal pemulasaran jenazah yang benar, diharapkan jenazah Covid-19 tidak akan dipandang sebagai beban.
Baca juga: Jalan Alternatif, Dua Desa Tulungagung-Blitar Putus, Perum Jasa Tirta Mengupayakan Pemulihan
Baca juga: Trenggalek Innovation Festival 2020, Cara Mas Ipin Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat Lewat Inovasi
Para relawan yang ada di tengah masyarakat bisa menangani, dengan tetap menjaga keselamatan masing-masing.
“Ke depan kami akan memaksimalkan kampung tangguh yang sudah ada selama ini. Diharapkan dari sana muncul para relawan,” ucap Iptu Tri Sakti.
Sementara Aipda Sugapri mengatakan, ada pembekalan khusus pemulasaran jenazah dari sisi protokol kesehatan maupun dari sisi agama.
Sehingga nantinya tidak ada yang komplain, karena menilai jenazah diperlakukan tidak sesuai tuntutan agama.
Baca juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Ponorogo 2020 Tuntas, Sugiri-Lisdyarita Kalahkan Ipong-Bambang
Aipda Sugapri mengaku senang karena bisa membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
“Karena di tengah pandemi, tidak semua orang siap memakamkan jenazah pasien Covid-19. Dan kami bisa terlibat langsung menolong warga,” ucapnya.
Namun yang lebih penting, Aipda Sugapri berharap apa yang dilakukannya bisa membangkitkan kepedulian di antara relawan.
Mereka tidak perlu takut berlebihan terhadap pasien yang meninggal karena Covid-19.
Sebab jika semua protokol kesehatan diterapkan dengan benar, maka akan melindungi dari paparan virus Corona.
“Asal protokol kesehatan ditegakkan dengan benar, tidak ada masalah dengan Covid-19,” tegasnya.
Baca juga: Perpustakaan dan Museum Ditutup Sementara, Kawasan Makam Bung Karno Kota Blitar Tetap Buka
Kabupaten Tulungagung selama ini termasuk wilayah dengan tingkat kematian Covid-19 yang rendah di Jawa Timur.
Namun dalam satu bulan terakhir terjadi ledakan jumlah pasien, hingga fasilitas kesehatan kewalahan.
Kondisi ini turut meningkatkan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Karena itu relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 sangat dibutuhkan.
Editor: Dwi Prastika