Awalnya dalam video itu presiden kedua RI Soeharto memberikan penjelasan tentang kepemudaan.
Ia menyampaikan tujuan pemuda bangsa untuk digodok menjadi generasi emas dan menjadi kader-kader bangsa.
Menurutnya hal itu sudah ia lakukan, agar kirab-kirab pemuda menjadi kader-kader yang turut mempersatukan bangsa.
Soeharto pun mengaku bahwa pihaknya sudah menyebarkan para pemuda di tiap-tiap provinsi.
Ia menjelaskan artinya setiap pemuda yang tersebar itu memiliki mata dan telinga untuk mengetahui seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Cerita Sosok yang Berani Tegur Soeharto karena Ulah Anaknya, Lihat Nasibnya Saat Soeharto Tak Terima
Lantas menurutnya, bila para pemuda itu berkumpul kemudian berdiskusi bertukar pengalaman.
Setiap pemuda mewakili suara menyampaikan aspirasi setelah ia melihat pengalaman di daerahnya masing-masing.
Kebudayaan maupun kekuatan yang ada di masing-masing provinsi untuk dianalisa.
Kemudian dari sanalah ditemukan hasil dan cara terbaik.
Menurut Soeharto, itulah yang merupakan modal terbaik dalam menyiapkan diri sebagai kader-kader bangsa.
Baca juga: Nasib Soeharto Saat Tak Jadi Presiden, Cara Ajudan Kawal Terasa Aneh, Sang Ajudan Malu
"Yang penting yang pertama, karena akan timbul jiwa kepahlawanannya jika mencintai tanah airnya," ujar Soeharto.
Setelah mengetahui seluruh keadaan provinsi pasti akan mencintai tanah airnya.
"Jika sudah mencintai tanah airnya, tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara dalam keadaan membangun, apalagi dalam keadaan bahaya," papar Soeharto.
Setelah itu, Soeharto menjelaskan prediksi bahwa para pemuda bangsa itu pun harus menghadapi liberalisasi atau perdagangan dunia.