Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

'Cukup Mencurigakan', Analisa Data Sriwijaya Air Flight Radar 24, Capt Vincent: Berisiko Kena Stall

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Analisa Captain Vincent Raditya terkait data pesawat Sriwijaya Air SJ182 sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2020).

Momen tersebut diakui Captain Vincent Raditya adalah indikasi awal pesawat Sriwijaya Air ada masalah.

Karena dalam detik selanjutnya, posisi pesawat tersebut terus berubah dan semakin oleng hingga 6 derajat.

Kala itu, kecepatan dan ketinggian pesawat masih normal yakni di atas 250 knot dengan ketinggian 10.000 kaki.

"Ini sudah mulai mengindikasikan pesawat menikung secara stip nih ke kiri. Di sini sudah out track. Dari 46 derajat pindah jadi 6 derajat. Waktunya 14.40 menit. Kurang dari 1 menit, pesawat ini off track 40 derajat," ungkap Captain Vincent Raditya.

Pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40. (Istimewa)

Masih pada pukul 14.40 WIB, pesawat Sriwijaya Air tersebut secara mendadak juga mengalami penurunan ketinggian dan kecepatan yang drastis.

Hal tersebut menurut Captain Vincent Raditya adalah sebuah tanda bahwa Sriwijaya Air diduga mengalami stall.

Stall adalah kehilangan daya angkat. Pesawat bisa terbang karena adanya daya angkat.

Jika daya angkatnya hilang, pesawat tidak akan bisa terbang di udara.

"Kurang dari satu menit, pesawat ini menghadap ke kiri. Sangat drastis dan stip. Heading 339 derajat. Pesawat ini dive down (ketinggiannya berkurang menjadi) 8.900 kaki dari 10.700 kaki. Tiba-tiba kecepatannya 224 knot,"

"Ini ada kemungkinan, indikasi airspeed dia di bawah 200 knot. Artinya di pesawat, clean configuration, sudah cukup berisiko untuk terkena stall," pungkas Captain Vincent Raditya.

Terus menerus berubah posisi, pesawat Sriwijaya Air itu pun akhirnya mencapai ketinggian tak wajar.

Pun dengan kecepatan yang juga menurun.

"Ground speed 115 knot, ini indikasi crash kuat sekali. Bahwa pesawat ini terkena full stall. Akan sulit sekali untuk di-recover dengan ketinggian 5.400 kaki,"

"Ini sudah sesuatu yang enggak normal. Pesawat ini off track dengan kecepatan yang tidak seharusnya dan ketinggian yang tidak seharusnya," ujar Captain Vincent Raditya.

Baca juga: Kompor Tak Hidup, Perasaan Tak Enak Ibu Penumpang SJ 182, Curhat Pilu soal Menantu: Positif Hamil

Baca juga: PPKM di Kota Malang, Ini Alasan Sutiaji Pakai Pembatasan Jam Malam Sampai Pukul 20.00 WIB

Melihat kejanggalan tersebut, Captain Vincent Raditya pun menjelaskan.

Halaman
1234

Berita Terkini