Laporan Wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masakan tradisional tetap menjadi primadona masyarakat Indonesia.
Nasi campur, penyetan, sup, pecel, dan sederet sajian makanan tradisional lainnya tidak pernah lekang oleh waktu.
Agar semakin nikmat, tidak sedikit pedagang atau pemilik rumah makan yang berupaya membuat sajian ini lebih berkelas. Entah dari segi tampilan, bahan-bahan, sampai inovasi rasa.
Seperti yang dilakukan oleh rumah makan Weby. Spesialis sajian nusantara ini mengemas menunya agar semakin menarik dan berbeda.
"Salah satunya seperti olahan sayur asin. Biasanya, sayur asin kan rasanya asin. Nah ini kami buat manis," ungkap Pemilik Restoran Weby Surabaya, Chris Albion, Selasa (12/1/2021).
Inovasi rasa ini tidak lepas dari risetnya tentang masyarakat Jawa Timur yang suka rasa manis.
Baca juga: Icip-icip Kaldu Kokot Kuliner Khas Sumenep, Kuahnya Gurih Berpadu Rebusan Kacang Hijau
Baca juga: Seniman Muda Surabaya Merespons Pandemi Covid-19 dengan Lukisan Memanfaatkan Pintu Bekas
Saat disantap, sayur yang segar dan renyah berpadu dengan cita rasa rempah khas bumbu rahasia Weby.
"Bumbu rempahnya ada kapulaga, jahe, dan sebagainya. Jadi ada rasa rempah-rempahnya. Bumbu-bumbu tadi kami haluskan," kata Chris.
Semakin nikmat, sayur asin dengan cita rasa manis ini disantap dengan daging empal.
"Empal di sini juga berbeda. Biasanya, empal yang biasa dimakan teksturnya keras dan dagingnya kadang nyelip di gigi," katanya.
Sedangkan empal miliknya mempunyai tekstur yang sangat empuk saat digigit. Rasanya gurih sehingga menyeimbangkan rasa manis dari sayur.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Wisata Kutai Sukbar, Destinasi Baru di Madura, Bisa Kuliner Sambil Lihat Sunset
Baca juga: Kini Menggeluti Bidang Makeup dan Henna, Grevina Vinta Mengaku Berawal dari Ngidam Saat Hamil
"Tekstur yang empuk ini karena kami memilih kualitas yang benar-benar oke. Selain itu juga ada proses yang spesial dari kami. Memasaknya butuh berjam-jam, namun nutrisi dari empalnya tidak hilang," ujar Chris.
Empal memang menjadi salah satu signature di tempat makan yang berlokasi di kawasan Kapas Krampung dan Citraland Surabaya itu.
"Ini merupakan resep keluarga turun temurun dari 1997. Kemudian kami kembangkan sampai sekarang. Bagiamana bisa mengemas makanan tradisional yang basic agar diterima terus," katanya.