Kunjungi Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, Golkar Jatim Dapat Nasihat dari Gus Ali

Penulis: Bobby Constantine Koloway
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji didampingi para pengurus bertemu dengan Pengasuh Pesantren Progresif Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri, di Sidoarjo Sabtu (16/1/2021).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Golkar terus memperkuat jaringan pesantren di Jawa Timur. Satu di antara ikhtiarnya, dengan berkunjung Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Sabtu (16/1/2021).

Rombongan Golkar Jatim dipimpin langsung oleh Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji. Di sisi lain, Pengasuh Pesantren, KH Agoes Ali Masyhuri atau yang akrab disapa Gus Ali memberikan sambutan hangat.

Saat dikonfirmasi di Surabaya, Sarmuji mengungkapkan bahwa pihaknya telah lama mengenal Gus Ali. "Kemarin silaturahmi sambil minta doa dan nasihat Gus Ali. Saya sudah lama tidak bertemu beliau," kata Sarmuji kepada Surya.co.id, Minggu (17/1/2021) di Surabaya.

Sarmuji mengenal Gus Ali yang juga Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini sebagai tokoh Nahdliyin yang kaya inovasi. "Gus Ali adalah Kiai yang berpikir progresif dan kontekstual dengan zaman," kata Sarmuji.

Pun di dunia politik, Gus Ali juga dianggap guru bagi para pollitisi senior. Tolok ukurnya, kesuksesan keluarga Gus Ali dalam karier politik baik di eksekutif maupun legislatif.

Di antaranya, ada dua putra Gus Ali: Syaikhul Islam Ali (Anggota Fraksi PKB DPR RI), dan Ahmad Muhdlor Ali (Bupati Sidoarjo terpilih). Termasuk, menantu Gus Ali Fandi Akhmad Yani yang terpilih menjadi Bupati Gresik.

Baca juga: Pasien 74 Tahun Terlantar Dijemput RSUD Gambiran, Kondisinya Lemah dengan Luka Akibat Diabetes

Baca juga: Pajak PBB di Surabaya Tahun ini Tidak Naik, Ini Penjelasannya

Baca juga: 15 Kendaraan Bermotor yang Bakal Ikut Balap Liar Diamankan Polresta Malang Kota

Gus Muhdlor dan Gus Yani baru saja menang pada pilkada serentak 2020 lalu. "Sekarang Gus Ali tidak saja Kiai pemimpin pesantren, tetapi beliau juga Bapak dari politisi karena putra dan mantunya jadi bupati dan satu putra lainnya jadi anggota DPR," kata Sarmuji.

Sarmuji yang juga Anggota DPR RI ini mengungkapkan bahwa ia sebenarnya telah menerima nasihat Gus Ali sejak lama. Hal itu selalu ia ingat.

"Nasihat Gus Ali sudah lama saya simpan dan kemarin saya tashihkan (hafalkan) ulang. Yaitu, “Amantu billah, tsummastaqim” (percaya kepada Tuhan dengan segala kekuasaannya, lalu istiqomah)," ungkap pria yang juga pernah menjadi Dewan Penasehat Forum Silaturahmi Santri (Forsis) ini.

Tak hanya itu, Sarmuji juga menerima nasehat soal kerakyatan. "Kalau (nasihat) yang baru disampaikan: harus terus bekerja melayani rakyat," kata Sarmuji yang merupakan legislator peraih suara terbanyak Golkar di Jawa Timur ini kepada TribunJatim.com.

Sarmuji menambahkan, bahwa Golkar akan terus selalu konsisten dalam mengawal kepentingan pesantren. Terutama, yang ada di Jawa Timur.

Bukan kali ini saja, namun juga sudah lama telah dilakukan Golkar. Termasuk, mengawal pengesahan UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren.

Sarmuji yang juga mantan Wakil Ketua Baleg (Badan Legislasi DPR RI) bahkan ikut berperan langsung di dalamnya. "Saya yang saat itu mengetuk palu rancangan RUU tentang Pesantren untuk menjadi usulan DPR," terang Sarmuji yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) 2019-2023 ini.

"Pesantren adalah lembaga pendidikan penting untuk membentuk manusia paripurna. Komitmen kami (terhadap pesantren) tidak perlu diragukan," pungkasnya kepada TribunJatim.com. (bob/Tribunjatim.com)

Berita Terkini