Efektivitas Hanya Berjalan 40 Persen, Pembelajaran Daring di Sidoarjo Perlu Ada Evaluasi

Penulis: M Taufik
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono saat berkunjung ke SMPN 1 Sidoarjo, Kamis (21/1/2021).

Reporter: M Taufik| Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengatakan, efektivitas pembelajaran daring (online) yang selama ini berjalan hanya sekitar 40 persen.

Karena itu, perlu ada evaluasi dalam sistem dan penerapan pembelajaran secara online untuk meningkatkan efektivitasnya.

Menurut Hudiyono, pembelajaran daring harus disesuaikan dengan kondisi saat ini, bukan menggunakan model lama.

"Perlu adanya evaluasi perilaku administrasi agar sesuai dengan perilaku pembelajaran saat ini. Salah satunya adalah pembelanjaan anggaran. Pembelanjaan harusnya menyesuaikan dengan pembelajaran," ujar Cak Hud, panggilan Hudiyono, di sela kunjungannya di SMPN 1 Sidoarjo, Kamis (21/1/2021).

Dia menyebut, pembelanjaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan maupun pihak sekolah tidak boleh menggunakan sistem pembelajaran model lama. Karena kondisi saat ini sudah berbeda, alias tidak sama dengan model sebelumnya.

Baca juga: Sempat Mangkrak Akibat Kasus Korupsi, Proyek Pembangunan Wisma Atlet Sidoarjo Dilanjutkan Tahun 2021

Baca juga: Lihat Langsung Kondisi Jalan Rusak di Sidoarjo, PJ Bupati Hudiyono: Solusinya Dibangun dengan Beton

Ia juga mencontohkan pada pembelanjaan dana BOS.

Dana BOS harusnya digunakan untuk penguatan jaringan. Sebab dalam pembelajaran sistem daring, proses transformasi ilmu dari guru ke murid bergantung pada jaringan.

"Tadi saya tanya, ternyata dana BOS untuk penguatan jaringan hanya 5 persen. Ini kurang, setidaknya 30 persen lah untuk penguatan jaringan. Ini di SMPN 1 Sidoarjo yang notabenenya SMP terbaik di Sidoarjo. Bisa jadi di sekolah lain di bawah standar yang ada di sini," ungkap Hudiyono.

Dengan demikian, proses pembelajaran sistem daring dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala seperti delay yang disebabkan jaringan. Karena dengan adanya delay itu juga mengganggu kelancaran belajar, sehingga berdampak pada efektivitas.

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Rilis Jadwal Sidang Gugatan Hasil Pilkada, Termasuk Tiga Perkara dari Jatim

Baca juga: Galakkan Aksi Bersih-bersih, Pj Bupati Sidoarjo Cak Hud Ikut Kerja Bakti Nyapu Balai Desa

"Saya sudah ngomong ke kadispendik dan kepala sekolah tentang hal ini. Intinya, pembelanjaan harus menyesuaikan dengan pembelajaran," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Cak Hud berencana memanggil semua kepala sekolah untuk evaluasi pembelajaran sistem daring. Semua dilakukan untuk menjamin semua siswa mendapat kualitas pembelajaran yang prima meski di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona) seperti ini.

Berita Terkini