Menangkan Kader Muda di Pilkada, PDI Perjuangan Jawa Timur Ajak Milenial Tak Ragu Masuk Politik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar diskusi virtual bertajuk Kiprah Pemimpin Muda di Jawa Timur, Minggu (24/1/2021).

Reporter: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PDI Perjuangan Jawa Timur mengajak kalangan milenial untuk masuk ke dunia politik.

Kesuksesan PDI Perjuangan dalam memenangkan kader di sejumlah daerah di Jawa Timur menjadi salah satu tolok ukur yang patut dipertimbangkan.

Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Timur pun menggelar diskusi virtual bertajuk 'Kiprah Pemimpin Muda di Jawa Timur,' Minggu (24/1/2021).

Bertema 'Harapan dan Tantangan di Masa Depan', acara ini menghadirkan sejumlah kepala daerah terpilih yang diusung PDI Perjuangan.

Di antaranya, Bupati Trenggalek terpilih M Nur Arifin, Bupati Kediri terpilih Hanindhito Himawan Pramono, dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani. Juga, diikuti para pengurus, baik di kabupaten/kota.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno menerangkan, partainya pada Pilkada 2020 banyak mengusung kader muda. Sebab, saat ini mayoritas masyarakat di Indonesia merupakan anak muda.

Baca juga: Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Tegaskan Siap Jalani Vaksinasi Covid-19: Presiden Saja Sudah

Sri Untari Bisowarno mengutip data Sensus Penduduk 2020.

Pada survei tersebut, Generasi Z (lahir pada kurun tahun 1997-2012) mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa.

Kemudian, generasi milenial yang lahir periode 1981-1996 mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen. Sedangkan, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.

"Kalau ditotal, anak muda ini bisa mencapai 70 persen. Maka, DPP PDI Perjuangan memberikan peluang kepada generasi muda untuk memimpin daerah karena potensi di masa depan mayoritas penduduknya adalah usia muda saat ini," kata Sri Untari Bisowarno di awal diskusi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Istri Almarhum Tokoh Senior Golkar Gatot Sudjito Berpulang

Sri Untari Bisowarno yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur ini berpesan kepada para kepala daerah terpilih untuk membuat program berdasarkan data kependudukan. Sehingga, tepat sasaran.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono menambahkan, acara ini bertujuan untuk bertukar ilmu dan pengalaman di antara para kepala daerah. Sekaligus, mendengar bagaimana rencana ke depan.

Selain itu, juga bertujuan merangkul kelompok milenial agar berani berpolitik dan berjuang bersama PDI Perjuangan.

"PDI Perjuangan telah dan akan terus memberikan kesempatan kepada anak muda untuk berjuang bersama," kata Deni yang juga Anggota DPRD Jawa Timur ini.

Baca juga: Fraksi Gerindra se-Jawa Timur Potong Gaji untuk Bantu Korban Bencana Alam di Berbagai Daerah

Sekalipun masih muda, para kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan memiliki program yang menyasar berbagai kelompok sosial masyarakat. Pada acara ini, para kepala daerah terpilih silih berganti menyampaikan gagasan program di masing-masing daerahnya.

Seperti Bupati Trenggalek terpilih M Nur Arifin yang akan menyiapkan program pembangunan desa wisata.

"Kami lokalkan gagasan internasional agar bisa diterapkan di desa. Paling mudah, membangun desa wisata," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu dalam diskusi.

Membangun desa wisata dinilai akan mewujudkan 18 tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) desa.

"Ini akan menjadi tonggak pembangunan dan ekonomi desa. Sebab, akan sekaligus membangun ekonomi, budaya, hingga alam," katanya.

Baca juga: Menang Banyak di Pilkada Serentak 2020, Partai Demokrat Ancang-ancang Target Selanjutnya

Berbeda halnya dengan Bupati Kediri terpilih Hanindhito Himawan Pramono yang memiliki program di pertanian. Mengingat potensi produksi cabai di Kediri yang mencapai 180 juta ton per tahun.

Sejumlah langkah disiapkan untuk bisa menyerap cabai. Di antaranya, diversivikasi produk.

"Misalnya daerah penghasil cabai, jangan jualan cabai, namun jualan olahan cabai," katanya.

Ke depan pihaknya akan menarik investor untuk membangun pabrik olahan cabai di Kediri.

"Kami akan menarik pabrik besar, minuman kemasan hingga pabrik olahan. Petani harus punya nilai tawar sehingga harga cabai tak dipermainkan tengkulak" katanya.

Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani menyiapkan program penyediaan subsidi pupuk untuk petani. Mengingat banyak petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

"Kami bertemu dengan koorporasi (pabrik pupuk). Ke depan, pemerintah harus berani ambil risiko dengan menebus pupuk non subsidi dengan APBD. Ternyata, ini bisa. Sehingga pupuk non subsidi bisa masuk ke petani dengan harga subsidi," katanya.

Berita Terkini