"Kejadiannya sekitar pukul 18.40 WIB," ujarnya.
Kematian Sunardi mengundang duka warga Desa Citiusari. Hal itu seperti dirasakan Rio, seorang aparat desa tersebut.
"Iya, kami tentu sangat kehilangan. Dia mah orang baik dan supel atau istilahnya itu bisa kabula kabale," ucap Rio.
Rio mengatakan korban belum lama ditinggal meninggal istri dan tidak memiliki keturunan.
Korban asli Sumedang dan sudah menetap puluhan tahun di Kuningan.
Sehari sebelum kejadian Rio bertemu korban. Korban bercerita akan melangsungkan pernikahan.
"Dalam cerita semalam sebelum kejadian, korban dongeng akan melanjutkan pernikahan pada tangal 25 bulan sekarang. Terus dia ngomong, ada apa, ya, kok, gigi sakit," ujar Rio menirukan ucapan korban.
Kasus ini ditangani oleh Polsek Garawangi.
Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya Atmaja mewakili Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
• Nekat Gelar Pesta Pernikahan di Masa Pandemi, Mempelai Pria di Bojonegoro Jadi Tersangka: Menyesal
• Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Rel Bawah JPO Ahmad Yani Surabaya
Sementara itu, musibah tewas di dalam sumur terjadi di Bojonegoro.
Seorang pria di Bojonegoro nekat mengakhiri hidup dengan menyeburkan diri di sumur rumahnya, Jumat (15/1/2021), pukul 22.15 WIB.
Pria tersebut diketahui bernama Tarju (41), warga Desa Ngrandu, Kecamatan Kedungadem.
Aksi nahas itu diketahui oleh istrinya Heni (39), yang saat itu curiga dengan alasan korban pamit ke kamar mandi.
• Dua Rumah di Bojonegoro Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 600 Juta Lebih
"Yang tahu istrinya, karena pamit buang air ke kamar mandi harusnya ke depan rumah malah ke belakang," kata Kapolsek Kedungadem, Iptu Fatkur Rahman, Sabtu (16/1/2021).
Kapolsek menjelaskan, saat itu istri yang menaruh curiga membuntuti suami ke belakang namun tiba-tiba sudah diatas sumur dengar kedalaman 5,5 meter.